Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Citra positif Komisi Pemilihan Umum (KPU) menguat di mata masyarakat sebagai penyelenggara usai helatan Pemilu 2024.
Dalam Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) Kompas periode Juni 2024, 74 persen responden menilai citra KPU baik.
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari mengatakan pihaknya bakal menjadikan hasil survei tersebtu sebagai bahan evaluasi kinerja untuk jadi modal dalam melaksanakan Pilkada 2024 mendatang.
“Hasil survei Kompas ini menjadi bahan evaluasi kinerja KPU dan menjadi modal dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 yang sedang berjalan ini,” kata Hasyim dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024).
Baca juga: Kaesang Tegaskan Dirinya dan Anies Baswedan Berbeda, Tutup Peluang Berduet di Pilkada Jakarta?
Hasyim pun menegaskan, pihaknya sebagai lembaga penyelenggara pemilu sewa bertugas pada pelayanan kepemiluan.
Ada dua kelompok sasaran layanan, yaitu pemilih untuk dapat menggunakan hak pilihnya dan peserta pemilu untuk dapat berkompetisi dalam pemilu.
Lebih lanjut, ia pun mengatakan salah satu asas penyelenggara pemilu yang harus dipedomani KPU adalah akuntabilitas.
“Metode untuk mengukur akuntabilitas di antaranya adalah pendapat publik yang biasanya dilakukan dengan survei,” tuturnya.
“Karena itu survei yang dilakukan oleh lembaga survei atau media semacam Kompas menjadi perhatian penting bagi KPU, terutama untuk evaluasi dan perbaikan kinerja,” sambungnya.
Baca juga: Bawaslu Ungkap Ada 1.954 Laporan dan 734 Temuan Pelanggaran Selama Pemilu 2024
Sebagai informasi, survei SKN Kompas ini dilakukan secara periodik mulai Januari 2022 sampai dengan Juni 2024 sebanyak 7 kali, yakni:
Januari 2022 (73,9 persen baik), Juni 2022 (65,1 persen baik), Oktober 2022 (62,4 persen baik), Januari 2023 (62 persen baik), Mei 2023 (66,8 persen baik), Agustus 2023 (70 persen baik), dan Juni 2024 (74 persen baik).