Qodari mencontohkan Pilpres 2024 di Jawa Tengah, di mana Jokowi efek memberikan pengaruh besar bagi kemenangan Prabowo-Gibran.
Sehingga mendapat suara lebih tinggi daripada kandidat yang diusung PDIP, Ganjar-Mahfud.
"Bahkan di Semarang dan Solo – pusat kandang Banteng – nyatanya 02 masih menang di Kota Solo. Dominasi PDIP di Jawa Tengah mendapatkan tantangan dari Jokowi," ucap Qodari.
Lebih lanjut Qodari mengatakan, PDIP memiliki gengsi yang besar di Jateng, sebab selain sebagai partai pemenang, selama ini Jateng juga dikenal kandang banteng yang tentunya PDIP tidak ingin dipermalukan untuk kedua kalinya seperti pertarungan pada pilpres kemarin.
“Kedua, PDIP merasa bahwa di Jawa Tengah dia adalah pemenang bahkan itu adalah kandang banteng, di DKI sendiri di mana PDIP bukan pemenang pengen mengajukan calon kandidat apalagi di Jawa Tengah,” ujarnya.
Qodari berpandangan Presiden Jokowi melalui partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024 lalu akan mendorong salah satu jagoannya untuk melawan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan.
“Tentunya akan menjadi menarik untuk melihat kira-kira di Jawa Tengah ini nanti untuk yang kedua kali yang menang adalah kandidat dari KIM dari Pak Jokowi atau kandidat dari PDI Perjuangan," kata Qodari.
"Jadi ini adalah Jokowi versus PDIP jilid 2 atau Jokowi versus Megawati jilid 2. Apakah Jawa Tengah kandang banteng atau kandang Jokowi itu kita akan saksikan pada bulan November yang akan datang,” tandasnya.