Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bicara soal Pilkada Jakarta yang belum diputuskan partainya.
Terlebih, Ketua DPP PDIP bidang Ekonomi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok baru saja memberi insyarat kalau bisa bertanding ulang melawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Menjawab soal Pilkada DKI Jakarta, Hasto mengatakan partai masih mengkaji.
Selain Ahok, ada beberapa nama lain yang dikaji, yang mencakup juga calon untuk Pilkada Jawa Tengah.
Contohnya nama Anies Baswedan, Bivitri Susanti, Pramono Anung, dan Andika Perkasa.
“Ya, Jakarta kita cermati masih sangat dinamis. Justru berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, terkait dengan pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya atau munculnya figur baru, seperti pak Pramono Anung. Kami juga mendapat informasi dari teman-teman civil society, Mbak Bivitri misalnya, ada juga yang mengusungnya," kata Hasto saat ditemui di sela acara diskusi peringatan 28 tahun Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).
Baca juga: PKS dan NasDem Respons Peluang Rematch Anies vs Ahok di Pilkada Jakarta
"Mbak Bivitri ini ketika menyandingkan film Dirty Vote itu di Jakarta itu yang nonton hampir 8 juta orang, itu bagian dari dinamika yang menyehatkan demokrasi,” lanjut Hasyo.
PDIP terus membuka suatu ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasarkan suara arus bawah partai.
“Muncul juga nama Mas Pramono Anung. Di Jawa Timur muncul nama ibu Tri Rismahirini, di Jawa Tengah muncul nama Pak Andika, ada Pak Hendi, ada yang mengatakan pak Andika juga cocok di Jakarta. Ini semua masih dicermati oleh PDIP,” tegas Hasto.
Baca juga: Pengamat Sebut Kaesang Lebih Cocok Maju di Pilkada Jakarta, Meski Elektabilitasnya Rendah
Hasto mengayakan partainya menghargai langkah partai lain yang sudah mengusung Anies-Sohibul.
Lalu ketika ditanya soal Jawa Barat, Hasto mengakui PDIP punya banyak calon.
“Sudah ada komunikasi termasuk dengan Pak Ridwan Kamil, kemudian Pak Dedi Mulyadi, Pak Bima Arya, kemudian dari kami ada Pak Ono Surono ya semua sudah melakukan komunikasi politik. Lagi-lagi di Jawa Barat kami juga fokus terlebih dahulu di tingkat kabupaten kota untuk kami selesaikan. Praktis di sana yang belum kami putuskan tinggal di sekitar lima kabupaten/kota,” urai Hasto.
Di Banten, Hasto mengaku bahwa ada aspirasi internal partai mengajukan nama Rano Karno dan Ade Sumardi.
“Ya Banten muncul nama dari internal PDIP ada Pak Rano Karno, ada Pak Ade Sumardi. Komunikasi dengan Partai Golkar, termasuk dengan Ibu Airin sudah dilakukan bahkan dipimpin oleh Bapak Ahmad Basarah,” tukasnya.