TRIBUNNEWS.COM - Eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, telah resmi diusung Partai NasDem sebagai calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jakarta 2024.
Ini berarti Anies menjadi satu-satunya sosok, yang sampai saat ini, sudah mengantongi tiga dukungan partai politik (parpol) untuk berkontestasi di Jakarta.
NasDem menyusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan mendukung Anies Baswedan lewat rekomendasi dari tingkat pusat atau DPP.
Sementara itu, PKB yang juga mendukung Anies, baru memberikan usulan dari tingkat provinsi atau DPW.
Di sisi lain, terkait sosok calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampingi mantan Rektor Universitas Paramadina itu hingga kini masih belum pasti.
Partai NasDem dan PKS juga mempunyai sikap berbeda mengenai hal tersebut, berikut pernyataannya.
NasDem
Anies Baswedan diberikan kebebasan oleh Partai NasDem untuk menentukan sendiri siapa sosok cawagub-nya.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim.
Akan tetapi, ada satu syarat yang harus dipenuhi Anies dalam menentukan cawagub, yaitu bukan berasal dari kader Partai NasDem.
"Pak Anies juga diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menentukan siapa wakilnya dengan satu syarat, wakil itu tidak boleh dari Partai NasDem," kata Hermawi saat jumpa pers di NasDem Tower, Senin.
Baca juga: 2 Pernyataan PKB usai NasDem Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Hermawi juga menyebut, pihaknya memberikan tenggat waktu kepada Anies untuk mendeklarasikan pasangan cawagub-nya untuk Pilkada Jakarta.
Tenggat waktu itu paling lambat pada 22 Agustus atau beberapa hari sebelum masa pendaftaran kontestan pemilihan kepala daerah ke KPU pada 27 Agustus 2024.
"Kemudian kita juga tadi tetapkan deklarasi dengan pasangan, ya, Pak Anies dengan pasangannya siapa nanti beliau akan jelaskan, selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus 2024."
"Tapi bisa lebih cepat (lebih baik), kalau Pak Anies bisa menyelesaikan PR-nya dalam waktu tiga hari, berarti tanggal 25 dan seterusnya kira-kira seperti itu," ucap Hermawi.
PKS
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, beberapa waktu yang lalu bertemu dengan Anies Baswedan.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyebut pertemuan pada Minggu (18/7/2024) itu adalah untuk memastikan dukungan partainya kepada Anies.
"Ya, tentu paling detail Pak Syaikhu, ya, untuk menyampaikan, tapi setahu saya ini menegaskan kembali tentang sikap PKS untuk mendukung Pak Anies sebagai cagub," kata HNW kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Ia lalu menjelaskan, pertemuan itu menjadi upaya Syaikhu dalam meyakinkan nama Sohibul Iman sebagai calon pendamping Anies Baswedan.
"Dan PKS juga mengajukan Pak Sohibul Iman sebagai cawagub-nya dan keputusan itu disampaikan kembali pada Pak Anies," terangnya.
Bukan hanya itu, HNW juga menyatakan bahwa Syaikhu menyampaikan soal progres kerja di internal PKS kepada Anies.
Di mana seluruh kader PKS di Jakarta sudah siap menjalankan agenda kemenangan untuk pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) pada Pilkada Jakarta kali ini.
"Sambil juga menyampaikan progres di internal PKS di mana sudah dilakukan konsolidasi untuk kemudian diinstrusikkan pada seluruh kader dan struktur (partai) untuk mulai sosialisasi maksimal terhadap pasangan AMAN ini dengan membuat baliho, banner, dan sebagainya," ucapnya.
Sebagai informasi, sejauh ini PKS masih ngotot untuk mengusung pasangan Anies-Sohibul pada Pilkada Jakarta.
Bahkan, Ahmad Syaikhu pernah menegaskan Anies harus memilih Sohibul sebagai cawagub-nya apabila ingin bersama partainya pada Pilkada Jakarta.
"Kemarin ada framing di media katanya Pak Syaikhu mempersilakan Pak Anies memilih wakilnya, saya bilang itu terserah Pak Anies pasti punya banyak pilihan, mau ambil siapa. Tapi saya tegaskan jika ingin bersama PKS harus membawa Mohamad Sohibul Iman."
"Jadi, itu saya tegaskan agar jangan diplesetkan dengan sesuatu hal yang tidak tepat," ujar Syaikhu, dikutip dari laman resmi PKS, Selasa (2/7/2024).
(Tribunnews.com/Deni/Rizki/Sandi)