"Takdir Allah, Tuhan yang maha kuasa sudah tertulis bahwa saya tidak mengikuti kontestasi kali ini dan sejujurnya ada selalu rasa lega setiap kali melewati sebuah persimpangan jalan," ujar Anies.
Anies mengungkapan jika dirinya diberikan amanat untuk maju, itu berarti Allah Swt. meyakini itu yang terbaik baginya.
"Dan ketika amanat itu tidak berikan, saya yakin Allah Swt. sedang melindungi pada kita. Jadi, itu juga yang saya jalani selama ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies menyebut ke depan pasti ada hikmah yang bisa dipetik terkait batalnya ia maju Pilkada 2024.
"Begitu kita menyaksikan situasinya hasilnya, maka saya yakin insyaallah ada hikmah-hikmah besar yang akan muncul nanti," terangnya.
Adapun Anies Baswedan sempat digadang-gadang maju Pilkada Jakarta, tetapi rencana itu batal di tengah jalan.
Awalnya, Anies didukung oleh DPP PKS dan DPP NasDem untuk maju, lalu kedua partai itu berbalik arah dan mendukung pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil (RK)-Suswono.
Setelah itu, muncul isu Anies akan dimajukan oleh PDIP. Akan tetapi, partai berlambang banteng itu lebih memilih mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
Pada hari terakhir pendaftaran, Kamis (29/8/2024), Anies dikabarkan didorong PDIP untuk berlaga di Jawa Barat. Namun, lagi-lagi upaya itu batal terlaksana.
Anies sendiri mengakui kemarin dirinya mendapatkan tawaran untuk maju sebagai cagub pada Pilkada Jawa Barat.
Ia mengapresiasi ajakan ini, tetapi berdasarkan berbagai pertimbangan akhirnya dirinya memutuskan untuk tak berlaga di Jawa Barat.
"Kemarin juga sebetulnya kita menerima undangan, tawaran untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat."
"Kita apresiasi sekali ajakan ini, panggilan ini. Tapi dengan mempertimbangkan berbagai faktor kami putuskan untuk tidak mengikuti kontestasi di Jawa Barat," ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni)