Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Gubernur Jakarta Rano Karno bercerita bagaimana dirinya ditunjuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi calon Wakil Gubernur mendampingi Pramono Anung dalam Pilkada Jakarta 2024.
Rano Karno mengaku awalnya sudah mantap tak ingin maju dalam Pilkada Serentak 2024.
Bahkan dirinya mengaku sudah siap menyampaikan penolakannya bila Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri memerintahkannya untuk maju dalam Pilkada di Jakarta.
Pasalnya, ia sudah mendengar isu namanya akan disandingkan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelang pengumuman calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP.
Aktor pemeran Doel dalam sinetron era 90-an Si Doel Anak Sekolahan itu justru mengaku lebih mantap untuk melanjutkan perjuangannya di sektor pendidikan menjadi anggota DPR RI mengingat dirinya kembali terpilih sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan Banten dalam Pileg 2024.
Baca juga: Rano Karno Tertawa Sikapi Ide Ridwan Kamil Siapkan Psikolog Keliling di Jakarta
Untuk itu, ia mengaku siap menyampaikan apa yang diinginkannya itu kepada Megawati.
Rano Karno mengungkap pada hari Senin menjelang pendaftaran calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024 dibuka, ia diundang makan siang oleh Megawati di kediamannya.
Padahal, beberapa hari sebelumnya ia telah membeli tiket ke Bali untuk berlibur bersama keluarganya.
Namun sehari sebelum undangan tersebut, pada hari Minggu, ia mendapatkan telepon dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang melarangnya untuk ke luar Jakarta.
Baca juga: Kata Rano Karno soal Visi-Misi RK: Dia Arsitek, Si Doel Tukang Insinyur
"Waduh ini apa lagi? Udah singkat kata aku Senin dipanggil Ibu. Sebetulnya saya jujur, saya sudah siap pada pembicaraan Bu saya nggak bersedia. Saya belum dengar nama Mas Pram (Pramono Anung). Saya cuma tahu dua itu (Anies dan Ahok)," kata Rano Karno dalam wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra yang tayang di kanal Youtube Tribunnews pada Senin (2/9/2024).
Singkat cerita, ia batal ke Bali dan memenuhi undangan makan siang Megawati pada Senin itu.
Sambil santap siang, kata dia, Megawati mengeluarkan perintah untuknya untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
"No, saya perintahkan kamu sebagai Ketua Umum, dan ini hak prerogatif saya, tidak ada diskusi," kata Rano Karno mengulang ucapan Megawati saat itu.
Ia sontak terkejut dan bertanya kepada Megawati.
Saat itu, kata dia, Megawati memerintahkannya untuk menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Sekretaris Kabinet sekaligus politikus PDI Perjuangan Pramono Anung.
Ia mengaku kaget karena justru Pramono yang ditunjuk Megawati, bukan Anies atau Ahok sebagaimana isu yang ia dengar sebelumnya.
Rano terkejut karena menurutnya secara pengalaman dan kemampuan Pramono sudah melebihi calon gubernur.
Ia pun bertanya kepada Megawati perihal kesediaan Pramono maju dalam Pilkada Jakarta.
Megawati, kata Rano, menegaskan bahwa itu perintahnya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan sehingga tidak boleh ditolak.
Rano lantas bertanya kepada Megawati perihal apakah dirinya juga harus mau mengikuti perintahnya tersebut.
"Dia bilang. Ini yang bikin saya terkejut. No, sebentar lagi Jakarta akan ditinggal? Maksudnya apa, Bu? DKI itu nggak ada lagi. I (Ibu kota)-nya pergi. Dia akan jadi DKJ. Terus kamu mau apa? Aku terkejut, Ibu nunjuk aku," kisah Rano.
"Kamu kan Betawi. Sekarang kalau Betawi ditinggal, Betawi mau ke mana? Waduh. Itu jujur, tiba-tiba ini kita kayak dibisikin almarhum Babeh (tokoh ayah Doel yang diperankan Benyamin Sueb dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan) eh anak gue jadi tukang insinyur," lanjut dia.
Tampak terharu menceritakan pengalamannya saat mendengar pertanyaan itu, ia akhirnya mantap untuk maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Pramono.
"Saya harus terima. Tidak ada kata lain, harus terima," kata Rano.
Rano mengaku takjub dengan cara Megawati berpikir.
Hal tersebut, kata dia, mengingat Megawati yang merupakan Presiden Kelima Republik Indonesia masih mau memikirkan nasib orang Betawi.
"Saya minta maaf ya, kan saya Sekretaris Badan Kebudayaan. Jadi saya paham bagaimana berkepribadian dalam berkebudayaan. Itu yang bikin saya agak mundur-mundur berpikir. Lho maaf lho, Ibu (Megawati) ini kan presiden kelima. Dia kan konsepnya nasional, Indonesia Raya. Kok dia masih care (peduli) dengan Jakarta?" ungkap Rano.
"Kalau Anda punya kesempatan wawancara Ibu (Megawati), apakah saya ini jual dagang beliau? No! Itu yang disampaikan. Kamu kan Betawi, setelah Jakarta tidak jadi ibu kota, Jakarta mau jadi apa?" kata Rano terngiang ucapan Megawati saat itu.
Akhirnya Pramono dan Rano resmi mendaftar ke kantor KPU Daerah DKI Jakarta sebagai cagub dan cawagub pada Jakarta pada Rabu (28/8/2024).
Keduanya rampung menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tahapan pencalonan Pilkada Serentak 2024, di RSUD Tarakan Jakarta pada Jumat (30/8/2024) petang.
Dalam Pilkada 2024, Pramono-Rano akan bersaing dengan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur lainnya yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
KPUD DKI Jakarta dijadwalkan akan melakukan penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung di DKI Jakarta 2024 pada Minggu 22 September 2024 dan melakukan pengundian nomor urut sehari setelahnya.