TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1, Hendrar Prihadi alias Hendi, mengungkap alasan PDI Perjuangan (PDIP) tak menggelar kampanye akbar pada Pilgub Jateng 2024.
Sebelumnya, kampanye akbar PDIP pada Pilgub Jateng akan dilaksanakan di Semarang atau Solo.
Akan tetapi, kini telah terkonfirmasi bahwa PDIP tak akan melaksanakan kampanye akbar.
Sebagai gantinya, partai berlambang banteng moncong putih ini akan melaksanakan aktivitas rangkaian kampanye per daerah pemilihan (dapil).
"Jadi kampanye-kampanye tertutup kecil. Hanya dihadiri 2 ribu-3 ribu maksimal 5 ribu. Tapi dilakukan di setiap dapil," ucap Hendi seusai deklarasi pemenangan Alumni KNPI di Hotel Santika, Semarang, Jateng, Minggu (17/11/2024), dilansir TribunJateng.com.
Menurut Hendi, ada sejumlah pertimbangan mengapa kampanye dilaksanakan per dapil.
Salah satunya ialah untuk mendekatkan diri kepada kelompok masyarakat.
"Insya Allah kampanye per dapil tidak membuat kemacetan yang parah," ucap politikus PDIP ini.
Hendi mengatakan, kampanye pada hari terakhir adalah pertimbangan dari Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
"Kampanye di Semarang maupun di Solo diputuskan tidak jadi," ucap cawagub Andika Perkasa ini
Hendi membeberkan, Bambang Pacul mengatakan jika ingin menang, maka harus prihatin.
Baca juga: Fenomena Beda Hasil Survei di Pilgub Jateng dan Jakarta, Bagaimana yang Terjadi Sebenarnya?
Pasalnya, kampanye saat ini disebutnya merupakan kampanye terberat sepanjang masa.
"Apalagi pasca-pilpres, organisir yang masif dengan potensi yang dilakukan tim mereka. Kita harus membuat strategi salah satunya, ya, prihatin," ungkapnya.
Tak Terpengaruh Hasil Survei
Sementara itu, menurut Hendi, dirinya dan Andika Perkasa tak terpengaruh dengan hasil survei yang mengunggulkan mereka.