Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie mengatakan silaturahmi yang dimulai oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan lebih baik jika berlanjut ke ayah dan ibunya.
Menurutnya, dua negarawan, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri diharapkan bisa bertemu untuk melanjutkan tradisi bangsa dan agama yang telah dimulai oleh putra putrinya tersebut.
"Mbak Puan mas AHY lebih bagus lagi dilanjutkan pak SBY dengan ibu Mega, dua negarawan ini harus tampil bareng, komunikasi bareng jangan sampai ada slek-slek, ini akan jadi contoh yang baik sudah dimulai putra-putrinya, dilanjutkan ayah dan ibunya," kata Gus Choi dalam tayangan Kompas TV, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Pengamat Nilai Bahasa Adik Kakak Puan Maharani dan AHY Bagian untuk Memperbaiki Keadaan Masa Lalu
Gus Choi pun mengatakan pertemuan SBY dengan Megawati menjadi penting guna menegasikan adanya slek atau selisih antara dua tokoh bangsa tersebut.
Lebih lanjut, ia menilai pertemuan Puan dan AHY tak membuat Nasdem khawatir Demokrat akan berpindah koalisi.
Pasalnya kata dia, Koalisi Perubahan yang saat ini dibentuk oleh Demokrat, PKS dan Nasdem bukan hanya memperjuangkan kekuasaan, tapi juga nilai-nilai untuk perubahan Indonesia.
PKS, Nasdem dan Demokrat diyakini akan memenuhi janji yang telah disepakati tersebut.
"Nasdem, kita memperjuangkan bukan hanya kekuasaan, kita memperjuangkan nilai, silaturahmi itu nilai, yang dilakukan itu bagus sekali oleh karena itu nggak ada kekhawatiran apapun," ungkapnya.
Pertemuan Puan dan AHY
Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Hutan Kota, Senayan, Minggu (18/6/2023).
Kurang lebih selama satu jam kedua tokoh itu didampingi kader masing-masing partai melakukan komunikasi secara tertutup.
Usai berkomunikasi Puan dan AHY dalam konferensi persnya membeberkan apa saja yang kedua partai ini bicarakan.
"Tentu saja apa yang dibicarakan, sebelum pileg, pilpres, dan pasca pileg dan pasca pileg pilpres. Bagaimana posisi kami PDI Perjuangan dan Partai Demokrat," kata Puan dalam konferensi pers.
Baca juga: Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo Memberikan Tanggapan soal Pertemuan AHY dan Puan Maharani
Puan juga menekankan poin penting pertemuan kedua belah pihak adalah untuk menyepakati ihwal pemilu yang berjalan damai dan pesta demokrasi dapat berlangsung damai dan gembira.
Di samping itu, silaturahmi antarpartai juga harus terus berjalan baik.
"Yang bisa saya sampaikan di sini adalah kami berdua menyepakati bahwa pemilu harus berjalan secara damai, silaturahmi harus tetap dilaksanakan, pesta demokrasi ini harus bisa membawa suasana sejuk, adem, ayem, gembira bagi seluruh rakyat Indonesia," tuturnya.
"Dan pemimpin yang nanti dipilih oleh rakyat kita sama-sama disepakati bahwa itulah pemimpin yang nantinya sudah menjadi pilihan rakyat yang akan kita sama-sama hormati dan hargai," Puan menambahkan.
Hal senada juga dilontarkan oleh AHY.
Partai Demokrat juga sepakat supaya pemilu dapat berjalan damai sehingga tidak ada polarisasi dan benturan keras antar masyarakat dampak dari pesta demokrasi itu.
"Kami sama sama sepakat ingin Pemilu 2024 ini berjalan dengan damai tidak terjadi perpecahan, tidak terjadi polarisasi atau benturan yang sangat keras antara masyarakat atau bangsa Indonesia sendiri," jelas AHY.
"PDIP maupun Demokrat adalah sama sama nasionalis, merah putih, pancasilais dan tentu kita tidak ingin terjadi perpecahan diantara kita karena politik sesaat, oleh karena itu banyak hal yang bisa kita cari kesamaannya," tutupnya.(*)