Agus bercerita, saat itu Louis Auguste Deschamps ini sudah meneliti bunga Rafflesia selama 11 tahun di Pulau Jawa.
Di sana ia mendapatkan bunga dengan bentuk aneh dan membawanya pulang ke Prancis. Saat membawa pulang, Deschamps bertemu tentara Inggris di selat Inggris pada tahun 1700an.
"Kapal milik Louis Auguste Deschamps ini, dirampas tentara Inggris, lalu hasil penelitian, catatan dan spesimennya disita oleh tentara Inggris" ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan barang-barang yang disita oleh tentara Inggris ini, lalu dilihat oleh pihak ilmuwan dari Inggris.
"Kapal milik Louis Auguste Deschamps ini, di rampas oleh tentara Inggris, lalu hasil penelitian, catatan dan spesimennya disita oleh tentara Inggris" ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan barang-barang yang disita oleh tentara Inggris ini, lalu dilihat oleh pihak ilmuwan dari Inggris.
Para ilmuwan ini menganggap penelitian bunga dari Louis Auguste Deschamps ini sangat unik.
"Lalu pihak Inggris mengirimkan Thomas Stamford Raffles untuk melakukan ekspedisi. Raffles saat itu diminta melakukan ekspedisi di kawasan Pasemah, Provinsi Sumatera Selatan, lalu lanjut ke Bengkulu, dan sampai ke Dusun Pulau Lebar Bengkulu Selatan" jelas Agus.
Di sana Raffles dan Joseph Arnold menemukan bunga yang sama pada tahun 1818, lalu di bawa untuk dilakukan deskripsi.
Nama bunga tersebut adalah gabungan dari, Raffles sebagi nama genus dan arnoldi sebagai nama spesies.
"Setelah ditemukan, bunga ini kemudian dideskripsikan, lalu diberi nama Rafflesia Arnoldi," kata Agus.(Tribunnews.com/TribunBengkulu/M Panji Destama Nurhadi)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Rafflesia arnoldi berkelopak mekar di pinggir jalan lintas kepahiang bengkulu