Kejadian bermula saat korban bersama rombongan keluarga hendak menuju lokasi pernikahan di wilayah Banjar Kayupadi, Desa Singan.
"Paman saya lebih dulu tiba di Desa Songan sejak pagi, sedangkan istrinya menyusul belakangan,"
"Pada saat itu, paman sempat menelepon keberadaan istrinya karena rencananya berangkat bersama-sama. Namun saat itu istrinya masih sampai di Payangan, Gianyar," ungkapnya seperti yang diwartakan TribunBali.com.
Rombongan pun akhirnya memutuskan untuk berangkat ke lokasi terlebih dahulu.
Baca juga: Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali I Ketut Ridet Meninggal Kecelakaan di Kintamani
Rombongan berangkat dua mobil, yakni Toyota Hardtop dan Suzuki Katana dan berjalan beriniringan.
Mobil yang ditumpangi korban berjalan di depan mobil lainnya.
Sebelum sampai di lokasi, mobil yang ditumpangi korban berganti sopir saat tikungan pertama tanjakan.
"Saya dengan Gede Ariana naik Jeep Katana. Di dalam mobil kami ada empat orang dewasa, dan satu anak-anak. Saya tidak tahu mengapa saat itu ganti sopir. Pada saat Hardtop berhenti itu, kami menyalip sehingga kami sampai duluan di lokasi," ujarnya.
Tak berselang lama, Gede Ariana mendapatkan panggilan dari Kaden Suarnawa bahwa mobil yang dinaikinya alami kecelakaan.
Ketika tiba di lokasi empat orang penumpang Hardtop telah terkapar di jalan, sedangkan mobil masuk ke jurang.
"Kemungkinan karena tidak kuat menanjak, sehingga mobil mundur. Sedangkan penumpang jatuh ke jalan, karena bagian atap mobil memang terbuka. Pada saat itu hanya Kadek Suarnawa saja yang masih tersadar," ucapnya.
Para korban pun dilarikan ke Puskesmas Kintamani 4 dan dirujuk ke RSUD Bangli.
Nahas, saat perjalanan, Ketut Ridet menghembuskan napas terakhirnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Ini KRONOLOGI Lakalantas yang Menewaskan Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali Ketut Ridet
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Bali.com, Ida Bagus Putu Mahendra/Muhammad Fredey Mercury)