Laporan Wartawan Tribunnews.com: Ferdinand
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota DPR sudah menikmati hasil reformasi, namun mereka yang menyatakan kasus 12 Mei 1998 bukanlah pelanggaran HAM berat. Hal itu dikatakan ibunda Henry Hartanto, Lasmiati sesaat setelah peringatan Tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti, Grogol, Rabu (12/05/2010).
Henry adalah salah satu mahasiswa yang tewas tertembak di pelataran Universitas Trisakti saat berdemo menuntut turunnya Soeharto. "Seluruh anggota DPR, 12 tahun lalu sampai sekarang tidak ada yang ingat, saya kecewa sekali," ujar Lasmiati.
Lasmiati menyatakan bahwa anggota Pansus yang terbentuk pada periode lalu, saat ini sudah terpilih menjadi Anggota DPR kembali tetapi mereka melupakan kasus ini. "Mereka harusnya inget dong," kata Lasmiati
Menurut lasmiati seharusnya kasus 12 Mei 1998 yang menjadi sejarah bangsa harusnya diungkap secara tuntas. "Katanya ini sejarah harusnya didorong kasus ini diungkap, bahwa anak kita pejuang reformasi, tetapi tidak diungkap, yang berbuat siapa gitu lho?," tambah Lasmiati.
Walaupun begitu, Lasmiati tetap berkeyakinan kasus ini akan terungkap. "Mungkin nanti pas ganti presiden," pungkas Lasmiati pilu. (*)
Lasmiati: Mungkin Terungkap Setelah Ganti Presiden
Editor: Tjatur Wisanggeni
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger