Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Keluarga besar Lukman Iskandar (43), sopir bus Kurnia Bhakti yang mengalami kecelakaan di Cisarua, Bogor, masih trauma. Mereka khawatir masyarakat berpandangan negatif terhadap keluarga Lukman. Apalagi, ingatan publik belum terhapus saat kejadian "Xenia maut" yang dikendarai Afriyani dengan korban sembilan nyawa melayang di Jalan Ridwan Rais, Tugu Tani, Jakarta.
"Kami khawatir masyarakat mengaitkan dengan kecelakaan maut di Tugu Tani," kata bibi Lukman, Suryati Hanafi ketika ditemui di Mapolres Bogor, Cibinong, Minggu (12/2/2012).
Suryati mengatakan pihak keluarga telah pasrah dan menyerahkan kasus kecelakaan tersebut kepada pihak yang berwajib. Menurut Suryati, kecelakaan yang menimpa keponakannya itu merupakan suatu musibah.
"Ini musibah, tidak ada yang tahu kalau akhirnya menjadi begini," kata Suryati sambil menangis.
Ia pun berharap kepada keluarga korban untuk membuka pintu maaf bagi Lukman Iskandar. Sopir bus itu diketahui memiliki tiga anak yang tinggal bersama ibunya di wilayah Garut, Jawa Barat.
"Keluarga besar kita juga menyesal dan meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian itu," katanya.