TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, Pemprov DKI belum menerima laporan adanya warga yang terserang serangga beracun Tomcat. Walaupun begitu, Dinas Kesehatan DKI mensiagakan 44 puskesmas untuk mewaspadai adanya laporan warga yang terkena racun Tomcat.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Pertanian DKI menyatakan Jakarta bukanlah kota pertanian yang dapat menjadi sarana serangga Tomcat. Dinas Kelautan dan Pertanian DKI beserta Sudin wilayahnya sudah turun ke lapangan untuk memantau kemungkinan adanya serangga tersebut.
Ternyata, hasil pemantauan tim di lapangan, Jakarta dinyatakan masih aman dari serangan Tomcat.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati, mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan seluruh Kepala Puskesmas Kecamatan dan meminta mereka untuk melakukan dua tugas saat menangani wabah Tomcat.
"Dua tugas itu yakni segera memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terkait penanganan dan pencegahan mewabahnya korban kumbang Tomcat. Kedua, kalau ada korban akibat serangan sengatan Tomcat, puskesmas sudah siap sedia obat-obatan berupa salep," ujar Dien, Rabu (21/3/2012).
Dien menjelaskan, sejak terjadinya wabah serangan Tomcat di Provinsi Jawa Timur, pihaknya sudah melakukan pemantauan di enam wilayah Jakarta untuk mengetahui ada tidaknya korban sengatan Tomcat. Ternyata hingga hari ini, belum ada laporan korban Tomcat di Jakarta.
"Tomcat itu sebetulnya binatang predator yang tidak mengganggu manusia. Namun dengan perubahan iklim, serangga ini keluar dari habitatnya dan berkembang biak di tempat lain.
Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI untuk kasus ini," imbuhnya.
Sahabat petani
Pemprov DKI melalui Dinas Kelautan dan Pertanian menerangkan serangga Tomcat atau Paederus Riparius merupakan sahabat petani karena memakan hama-hama padi dan predator alami hama wereng.
Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI, Ipih Ruyani, menerangkan Tomcat membantu petani agar tanaman padi tidak rusak karena terserang hama. Menurutnya petani sangat terbantu dengan serangga tersebut untuk menjaga hasil panennya berkualitas baik.
"Wabah Tomcat di Jawa Timur karena hama-hama yang menyerang tanaman padi sudah tidak ada. Serangga Tomcat tersebut perlu makan untuk hidup, dan mereka mencoba mencari habitat baru untuk bertahan hidup," terang Ipih.
Menurutnya, serangga Tomcat tidak menyerang manusia selama tidak diganggu. Namun warga harus tahu, Tomcat yang masuk ke dalam rumah seringkali bersarang di balik kasur, langit-langit, atau tempat terpencil lainnya di dalam rumah. (danang setiaji)