News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angkot Ngetem Jadi Penyebab Macet Jakarta

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Anwar Sadat Guna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kaemacetan di Ibu Kota Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiaji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak menilai penyebab kemacetan di Jakarta akibat tidak imbangnya ruas jalan dengan pertumbuhan kendaraan pribadi.

Hal itu tidak salah, namun penyebab utama kemacetan di Jakarta adalah banyaknya angkutan umum yang ngetem sembarangan di sepanjang ruas jalan Jakarta.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group, Adrinof Chaniago, saat acara diskusi Urai Tuntas Masalah Jakarta di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (1/7/2012).

Adrinof menuturkan solusi kemacetan di Jakarta dengan menambah angkutan massal di Jakarta tidak salah, namun ada baiknya calon Gubernur DKI melihat juga langsung penyebab kemacetan di Jakarta.

"Penyebab macet menurut masyarakat yang sehari-hari merasakan di lapangan dan tidak berdasar hitungan diatas meja atau perbincangan elit yakni angkot ngetem sembarangan. Populasi angkot yang besar sudah menyimpang. Selama masih ada angkot, jangan harap Jakarta bebas macet," ujar Adrinof.

Dikatakannya, penyempitan jalan di titik tertentu juga menjadi penyebab macet di Jakarta.
Menurutnya, banyak perempatan bottle neck di Jakarta, termasuk di pintu-pintu masuk jalan tol.
"Kemudian Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) juga menyumbang kemacetan di Jakarta. Ada banyak titik kemacetan yang disebabkan tak adanya JPO disitu. Contohnya dekat Universitas Pancasila, macet disitu bisa 10-15 menit karena tidak ada JPO," ungkapnya.

Adrinof menambahkan, pembangunan JPO sebenarnya hanya membutuhkan anggaran kecil namun tidak diperhatikan oleh Pemprov DKI.
Selain itu, masalah trayek angkot di Jakarta juga dinilainya Pemprov DKI bermain di sana. "Apa memang Pemprov DKI yang malas atau mendapat uang dari izin trayek, itu yang harus dipertanyakan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini