Baca juga: Tribun Jakarta Digital
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Kebakaran ratusan rumah yang melanda Kali Mati, Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat menyebabkan ribuan orang mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Hingga pekan ini pengungsi korban kebakaran itu masih ada di beberapa titik, yaitu di Masjid Al-Muhajirin dan area perbatasan pemakaman dan pemukiman warga.
Warga memilih untuk tetap mengungsi adalah karena rumah mereka memang belum selesai dibangun, bahkan memang ada yang baru mulai didirikan. Masih ada sekitar belasan pengungsi yang mengungsi di Masjid Al-Muhajirin.
"Kebanyakan sih sudah pada mulai bangun, cuma kan belum jadi rumahnya, jadi masih ngungsi," ujar Yumi, seorang pengungsi yang ditemui Tribun Jakarta masih bertahan mengungsi di masjid.
Tetapi, waktu yang dimiliki para pengungsi untuk menumpang di masjid itu ternyata tidak lama lagi akan berakhir. Hasil perundingan pengurus masjid dengan warga dan para pengungsi memutuskan warga yang masih mengungsi di masjid diberi waktu sampai dengan Sabtu (8/9/2012) ini. Selepas akhir pekan ini warga sudah harus kembali ke rumah masing-masing.
"Soalnya masjidnya kan emang buat kegiatan TPA juga, kita juga udah kelamaan sih di sini," tutur Yumi.
Para pengungsi memang mengakui mereka sudah terlalu lama mengungsi di masjid, sehingga keputusan tersebut mereka terima saja. "Ya terima gak terima, emang masjidnya juga buat kegiatan anak-anak kok (TPA), kitanya juga emang udah kelamaan disini," imbuh Casdiyah warga pengungsi lainnya membenarkan pendapat Yumi.
Posko-posko yang pada masa awal pasca kejadian memenuhi area pengungsian, saat ini nampak kosong, hanya terdapat bahan-bahan bangunan milik warga yang sudah mulai mendirikan rumah.
Warung-warung di pasar yang juga menjadi lokasi kebakaran sudah nampak aktif seperti biasa. Pedagang menggunakan triplek-triplek seadanya untuk membangun lapak tempat berjualan.
"Sekitar habis Lebaran udah mulai aktif kalau pasar. Soalnya, kan ini buat dagang ya, jadi orang duluin bangun ini. Rela-relain gak mudik buat benerin warung," tutur Riyanto, Ketua RT 04/07 Kelurahan Karet Tengsin.
Oleh karena saat ini sudah tidak lagi terdapat posko kesehatan, warga sudah harus membiayai ongkos berobat mereka sendiri jika sakit.
Padahal dengan kondisi rumah yang belum sempurna benar, beratap terpal, ataupun hidup di pengungsian tentunya warga masih membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan.
Riyanto berharap posko kesehatan bisa datang secara berkala untuk melayani kebutuhan warga sampai kondisi benar-benar normal. Riyanto juga mengeluhkan banyaknya lalat di sekitar tempat itu sehingga banyak anak-anak yang menderita muntaber.
"Saya sih pengennya mudah-mudahan ada fogging, soalnya udah banyak juga yang muntaber, karena banyak lalat," keluh Riyanto.
- Panwaslu Periksa Metrotv dan TVone Terkait Iklan APPSI
- Fraksi Demokrat DPR Rapat Strategi Pemenangan Foke-Nara
- Angkat PNS Jelang Pilgub, Foke: Ya Allah, Ngeres Banget
- Warga Jakarta Kembali Diingatkan Cerdas Pilih Pemimpin
- Foke-Nara Bantah Bagi-bagi Jamkesda Disumpah Al Quran
- Ray Rangkuti: Panwaslu dan KPU DKI Diganti Robot Saja!