TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reza (18), teman sekelas Denny Yanuar tidak mengetahui jika temannya itu tewas bersimbah darah akibat terkena bacokan di bagian dada kiri atas ketika pulang sekolah.
"Saat itu suasana sangat menegangkan, saya coba menyelamatkan diri dari serangan mereka (siswa SMK Kartika Zeni)," kata Reza di ruang tunggu Kamar Jenazah RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2012).
Reza juga menceritakan kronologisnya. Saat itu mereka berdelapan pulang dari sekolahnya, SMA Yayasan Karya 66 menaiki bus Metro Mini 62 jurusan Pasar Minggu-Manggarai.
Ketika dalam perjalanan, Reza mengaku bus yang ditumpanginya dilempari batu oleh sekelompok pelajar dari Kartika Zeni.
"Habis dilempari batu, kami buru-buru keluar dan coba melarikan diri," kata Reza.
Ketika turun dari bus, ternyata teman-teman dari pelajar Kartika Zeni bertambah lagi. Mereka turun dari bus yang melintas dari arah berlawanan, lalu mengejar Reza dkk.
"Kami langsung lari. Kami berpencar. Saat itu si Denny tertinggal di belakang," kata Reza.
Setelah menyelamatkan diri, Reza berusaha untuk berkumpul lagi bersama dengan teman-temannya. Namun, ketika berhasil berkumpul lagi, Reza merasa Denny yang tidak ada bersama-sama mereka.
"Saya coba kembali ke tempat kejadian, lalu ada warga meneriaki kami. Mereka bilang mendingan pulang aja, daripada nanti ada lagi yang mati," kata Reza menirukan imbauan warga itu.
Dari situlah, Reza curiga kalau Denny lah yang diungkit oleh warga itu. Sebab, hanya Denny yang tidak bersama mereka ketika berkumpul kembali.
Klik: