Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 200 pelajar SMA/SMK dari 18 sekolah di DKI Jakarta, menggelar 'Deklarasi Sekolah Damai' di ruang Auditorium Yayasan Labschool, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2012).
Kegiatan ini sebagai simbol bahwa pelajar di DKI Jakarta, sepakat untuk menyudahi tawuran antarpelajar dan dijadikannya sebagai masa lalu, yang tak akan terulang.
Deklarasi dibacakan oleh Alwan Hafizh, siswa kelas XII SMA YP-Labschool di hadapan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto dan para pelajar.
Dalam ikrarnya, disebutkan, "Kami, siswa dan siswi Labschool YP-UNJ beserta pelajar yang hadir senantiasa bertekad untuk menjunjung tinggi kedamaian dan menghargai perbedaan dalam ikatan persaudaraan".
"Mari seluruh pelajar di DKI, kita bersama-sama membangun budaya damai di lingkungan masing-masing. Deklarasi ini diharapkan sebagai tonggak perdamaian di lingkungan pelajar dan menjauhkan dari kekerasan maupun tawuran antar pelajar," kata Alwan.
Dalam sambutannya Foke sapaan Fauzi Bowo, mengatakan, setiap ada kejadian yang menyangkut kekerasan terhadap pelajar memang perlu direspon secara proaktif.
Deklarasi sekolah damai yang dicetuskan 200 an pelajar ini merupakan salah satu cermin bahwa pelajar menolak kekerasan dan tawuran.
"Perkelahian antar pelajar itu tidak sesuai dengan budaya damai. Bhineka Tunggal Ika inilah yang prlu kita jaga, tidak hanya slogan, ucapan, tapi juga tindakan sehari-harinya. Segala sesuatu yang besar dimulai dari perbuatan kecil, sedikit demi sedikit dan lama-lama menjadi bukit. Ketenangan kota Jakarta banyak tergantung pada lingkungan kecil," jelas Foke.
Lebih lanjut Foke berharap agar tawuran antar pelajar di DKi ini tak terhadi lagi.