TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Jakarta Barat dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, banyak menerima keluhan aksi pemerasan yang dilakukan sekelompok preman.
Sayangnya, banyak masyarakat atau pengusaha yang enggan membuat laporan polisi, karena takut dengan ancaman preman yang memerasnya.
"Pemerasan kelompok Hercules dalam tiga bulan terakhir, kami banyak menerima laporannya. Namun, dalam kenyataannya, korban tidak mau lapor dan buat laporan polisi (LP). Dalam tiga bulan, ada tiga tempat atau tiga perusahaan yang diperas dengan dalih keamanan," ungkap Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Barat Hengki Haryadi, di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (9/3/2013).
Dari tiga perusahaan, baru satu yang membuat LP ke Polres Jakarta Barat. LP sudah ditindaklanjuti dengan melakukan apel di lokasi yang dianggap menjadi tempat celengan anak buah Hercules.
"Apel seperti kemarin untuk memberikan efek positif, yang menyebabkan (pelaku) tidak jadi memeras satu perusahaan yang ada di Kembangan," jelas Hengki.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, mengimbau masyarakat berani melapor, berani menjadi polisi bagi dirinya sendiri, dan berani menangkal segala bentuk kejahatan.
"Berani melapor. Melapor banyak cara, bisa lapor polisi melalui SMS atau call center 110, dan lewat lain-lain sesuai yang dihadapi," tutur Rikwanto.
Rikwanto menegaskan, kepolisian akan menyikapi sungguh-sungguh aksi premanisme.
"Jangan ragu, jangan takut. Bila takut, mereka akan semakin berkembang dan makin menyulitkan," imbaunya. (*)