Baca tanpa iklan
Laporan Warta Kota; Banu Adikara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia (Asperkindo) menginginkan adanya alternatif lain untuk menangani kemacetan selain penerapan plat ganjil genap.
"Saya lihat, ganjil genap ini sama sekali tidak akan efektif dan tidak ada untungnya sama sekali. Semakin jadwal penerapannya mundur, semakin banyak komplikasinya," ujar Ketua Umum Asperkindo, Pongki Pamungkas, Jumat (15/3/2013) petang di Hotel Peninsula Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.
Namun, saat ditanya solusi dan dispensasi seperti apa yang diinginkan Asperkindo untuk mengganti kebijakan tersebut, Pongki juga tidak bisa menjelaskan. Ia juga mengaku bahwa hingga kini pihaknya sama sekali belum pernah diajak berembuk dengan pihak Pemprov DKI maupun Dinas Perhubungan DKI.
"Kalaupun nantinya ada usul plat-plat mobil rental kami ganti dengan plat kuning (kendaraan umum-red), saya rasa pihak perusahaan juga tidak akan mau, karena menurunkan gengsi. Sekarang ini kami hanya bisa menunggu keputusan akhir dari pemerintah provinsi. Kalau akhirnya nanti diberlakukan, ya kami akan minta supaya dicarikan solusi lain buat pengusaha mobil rental," katanya.
Pongki memaparkan, jika ganjil genap nantinya benar-benar diberlakukan, setidaknya akan ada sekitar 50.000 unit mobil dari 36 perusahaan mobil rental di seluruh Jakarta yang tidak bisa beroperasi maksimal setiap harinya.
"Untuk di Jakarta saja, ada 36 perusahaan yang tergabung dalam Asperkindo, dengan total 100.000 unit mobil. Itu belum termasuk perusahaan rental yang tidak tergabung dengan kami. Kalau nanti peraturannya berlaku, jelas mobil-mobil itu tidak bisa beroperasi seluruhnya, hanya bisa setengahnya saja," ujar Pongki.
Klik: