TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Siti Atufah, istri Kasubbag Anggaran Sekkab Bekasi Gatot Purnomo, melaporkan mertua dan iparnya ke Polda Metro Jaya, dengan tuduhan telah melakukan santet terhadapnya.
"Tadi saya ke SPK Polda Metro, mau melaporkan mertua saya, Sri Suhartati, ibu kandung suami saya. Dan, ipar saya, Retna Hartati, karena telah menyantet saya," ungkap wanita yang biasa disapa Ulfa, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/4/2013).
Menurut Ulfa, laporannya tidak diterima oleh SPK, lantaran kasus santet.
"Kata petugasnya, laporan saya tidak diterima, karena saya melaporkan santet. Katanya, belum ada undang-undangnya," tutur Ulfa.
Ulfa menceritakan singkat kronologi santet yang dialaminya. Ibu dua anak dari hasil pernikahannya dengan Gatot, mengaku tahu disantet mertua dan iparnya, dari seorang Dukun di Babelan, Kabupaten Bekasi.
"Saya nikah dengan suami saya pada 22 November 1998. Lalu, saya mengalami kekerasan fisik dari suami. Suami saya berubah, dia katanya bosan sama saya, jadi enggak betah di rumah. Itu sekitar Oktober 2010. Di situ suami saya sudah menjalin hubungan dengan perempuan lain yang juga PNS, Kasubbag TU SMAN 1 Tambun Selatan," papar Ulfa.
Ulfa mengaku tubuhnya kerap merasa panas, dan lehernya seperti dicekik hingga sulit bernapas. Dari kemaluan Ulfa keluar tisu, rambut, dan kelabang.
Lantaran tak tahan lagi dengan perlakuan suami dan aksi santet, Ulfa keluar rumah dan sempat hidup berpindah-pindah bersama anak bungsunya. Sementara, anak sulungnya ikut sang suami.
Ulfa tahu dirinya disantet, setelah pergi ke seorang dukun di Babelan, Bekasi Selatan. Dari mulut dukun itulah, Ulfa tahu dirinya disantet, dan pelakunya adalah mertua dan iparnya.
"Dukun yang saya datangi itu ternyata dukun yang menyantet saya, dan yang menyuruh menyantet mertua dan ipar saya," beber Ulfa. (*)