TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua dari tujuh pelaku pemerkosaan beramai-ramai terhadap ERS (14), remaja perempuan kelas II SMPN, di sebuah rumah kontrakan di Jalan Waru, Kelurahan Batuampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, masih belum berhasil ditangkap polisi. Sampai Senin (15/4/2013) aparat Polrestro Jakarta Timur masih melakukan pengejaran terhadap keduanya.
Kedua pelaku sudah diidentifikasi polisi yakni RI dan AD warga yang tinggal di kawasan Condet, Jakarta Timur tak jauh dari lokasi pemerkosaan.
Kapolrestro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Senin (15/4/2013) menjelaskan pihaknya masih terus menelusuri keberadaan pelaku. "Masih kami kejar terus," kata Mulyadi.
Mulyadi mengatakan saat pihaknya membekuk lima pelaku pemerkosaan pada Sabtu (6/4/2013) malam sampai Minggu (7/4/2013) dinihari lalu, kedua pelaku ini sudah kabur melarikan diri.
"Jadi baru lima yang kami bekuk, dan dua orang pelaku lainnya buron," kata Mulyadi.
Menurut Mulyadi kedua pelaku ini sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Karenanya Mulyadi mengaku optimis dalam waktu dekat ini keduanya berhasil ditangkap.
Sementara lima pelaku yang sudah berhasil dibekuk adalah IL (21) mahasiswa di Universitas Tunas Bangsa, RS (17) pengangguran, MU (20) dan GE (19) siswa SMK dan, MF (20) karyawan Alfamart.
Seperti diketahui, berawal dari perkenalan di jejaring sosial facebook, ERS, remaja perempuan kelas II SMPN di kawasan Pasarminggu, Jakarta Selatan, menjadi korban pemerkosaan kenalannya itu.
ERS diperkosa beramai-ramai dan bergantian di sebuah rumah kontrakan di Jalan Waru, Kelurahan Batuampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur.
Akibatnya, ERS mengalami trauma berat, depresi dan ketakutan. Awalnya ERS juga diiming-imingi akan diberikan handphone Blackberry oleh Ilham yang dikenalnya lewat facebook.
Korban lalu dibawa ke rumah kontrakan pelaku dan dipaksa melayani nafsu bejat para pelaku. Korban bersama keluarga lalu melaporkan kasusnya ke Polrestro Jakarta Timur, 6 Maret 2013 lalu.
Mulyadi mengatakan dua dari lima pelaku pemerkosaan yakni Geovani-GE (19) dan Muryamin-Mu (20) diketahui duduk di kelas XII SMK Mulya Rahayu, Jakarta Timur.
Keduanya semestinya mengikuti Ujian Nasional (UN) pada hari pertama, Senin (15/4/2013).
Namun, karena adanya miskomunikasi antara pihak sekolah dan keluarga, keduanya tidak mengikuti UN di hari pertama itu.
"Namun besok, keduanya bisa ikut UN, karena kami sudah koordinasikan dengan pihak sekolah dan Sudin Dikmen Jakarta Timur," kata Mulyadi.