Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartawakotalive.com, Soewidia Henaldi
Tribunnews.com, Bogor - Penangkapan dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rest area Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa (16/04/2013) petang masih misterius. Hingga hari ini, Pemkab Bogor masih menelusuri kebenaran identitas dua PNS tersebut.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pemkab Bogor Erwin Suryana mengatakan, sejak adanya kabar operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK, pihaknya langsung menelusuri kebenaran adanya keterlibatan PNS.
"Kami masih menelusuri sejauh mana yang bersangkutan, baik identitas, status, dinas atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mana, belum diketahui," ujar Erwin Suryana, Rabu (17/4/2013)
Dia menjelaskan jika benar dua dari tujuh orang yang ditangkap KPK adalah staf di Pemkab Bogor, pihaknya siap memberikan bantuan moril dan pendampingan hukum.
"Kita masih mempertanyakan juga, kalau benar ternyata dua orang tersebut staf di Pemkab Bogor, mereka bertindak atas nama perorangan, atau instansi. Kalau membawa instansi kita siap memberikan dukungan moril dan hukum," katanya.
Tapi katanya, jika keduanya bertindak atas nama pribadi mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri."Kita juga akan berikan sanksi sesuai aturan kepegawaian yang berlaku," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim petugas KPK melakukan operasi tangkap tangan, terkait kasus dugaan suap pengurusan lahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam operasi itu, KPK berhasil menangkap tujuh orang. Dari tangan mereka, petugas menyita uang tunai Rp 800 juta.
"Mereka ditangkap di Rest Area di kawasan Sentul, Tol Jagorawi," kata Johan Budi, dalam jumpa pers di Gedung KPK, Selasa (16/4).