Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prihatin masih banyaknya anak-anak dari keluarga di sekitar lingkungan perusahaan yang tidak mampu menyunatkan (khitan) anak, mendorong karyawan PT Lintasarta, perusahaan penyedia layanan komunikasi data, internet dan nilai tambah, melakukan kegiatan sunatan massal.
"Ada 130 orang anak yang mengikuti kegiatan sunatan ini. Kita memprioritaskan yang berada di sekitar kantor perusahaan," tutur Direktur Network & Operations PT Lintasarta kepada Tribunnews, Minggu (21/4/2013).
Dikatakan Bambang, berbeda dengan perusahaan umumnya yang menggunakan dana CSR untuk program sosial seperti ini, program sunat gratis merupakan bagian dari kegiatan zakat, infaq dan sedekah yang diberikan karyawan muslim di Lintasarta.
"Yang kami lakukan berbeda dengan program CSR. Biaya yang kita keluarkan ini diperoleh dari dana yang dikumpulkan karyawan yang dipotong dari gaji karyawan secara sukarela," tuturnya.
Untuk melaksanakan kegiatan itu, mereka mengandeng lembaga kemanusiaan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) yang menyediakan 12 dokter dan 10 orang perawat. Anak-anak yang disunat mendapatkan berbagai perlengkapan seperti sarung, peci, baju koko sehingga membuat makin bersemangat.
Dikatakan Bambang, diusianya yang ke-25 tahun, perusahaan berkomitmen untuk terus melaksanakan program sosial, lingkungan dan pendidikan.
Pantauan Tribunnews.com, anak-anak itu tampaknya sudah sangat siap mental dikhitan. Ini terlihat dari minimnya jumlah anak yang menangis saat dikhitan.
Tapi wajah mereka memang tampak tegang. Sesekali meringis menahan sakit perih saat proses sunat.