Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 48 orang mengikuti seleksi di Markas Besar Kepolisian Indonesia (Mabes Polri) untuk menduduki posisi Camat di DKI Jakarta.
Pelaksanaan seleksi tahap kedua ini berlangsung di ruang Bagian Penilaian Kompetensi (Penkompeten), Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Made Karmayoga menjelaskan bahwa uji kompetensi manajerial akan dibagi menjadi dua dua sesi, dalam satu sesi diikuti 24 orang.
Adapun tes yang dilakukan berupa tes tertulis, Forum Group Discussion (FGD), paparan dan wawancara.
"Dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Nanti dilanjut lagi sesi kedua sampai sebelum Maghrib," ujar Karmayoga di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2013).
Dalam pelaksanaan uji kompetensi manajerial ini, terdiri dari empat bagian, tes tulis, FGD, paparan, dan wawancara.
Made menjelaskan seleksi lelang jabatan tahap dua ini diikuti 980 peserta dengan jumlah camat 287 orang dan lurah 693 orang.
Untuk calon camat, tahap seleksi dimulai 7 Mei hingga 17 Mei 2013 dan untuk calon lurah pada 17 Mei-10 Juni 2013.
"Tes ini bekerja sama dengan tim assessor Polri, dengan menggunakan fasilitas assessment center Mabes Polri. Tim penilai juga terdiri dari tim independen," ungkap dia.
Tim assesor Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) yang diturunkan untuk melakukan assesment atau wawancara terhadap calon camat dan lurah DKI Jakarta memang terbiasa melakukan tes untuk anggota Polri yang akan menjabat sebagai Direktur, Kapolres, bahkan jabatan perwira tinggi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan assement tim tersebut akan mendalami kemampuan dan profil seseorang mulai dari kepribadian, keterampilan, leadership, dan hal-hal lain yang dibutuhkan bagi seorang pemimpin wilayah.
"Yang akan diuji biasanya masalaah kepribadian, keterambpilan, dan hal-hal lain yang menjadi parameter yang disampaikan Pemda pada tim kita. Bersandar pada standar yang ditetapkan Pemda dan kita menyiapkan materi," ungkap Boy.
Terang mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, materi yang akan disajikan kepada calon camat dan lurah DKI Jakarta merupakan materi-materi yang biasa disajikan untuk menjaring Kapolres atau Direktur di kepolisian.
"Materi yang akan disajika selama ini digunakan dalam assement centre di bawah SDM yang memang sudah berjalan dalam rangka meng-assesment calon Kapolres, Direktur termasuk perwira tinggi Polri yang juga mereka wajib mengikuti asssesment yang dilakukan tim assesor SDM Polri," ujarnya.