News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Kecualikan Graffiti dan Mural di Tembok Kota

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melintas didepan mural yang menggambarkan Ketua Partai dengan kursi emas sambil mengatakan Nek Jadi Walikota Ok? Wani Piro? di Jalan Kapten Munzir Thalib, Pangkapinang, Rabu (26/12). Mural tersebut bentuk apresiasi terhadap Ketua Partai pendukung dan calon walikota Pangkalpinang priode 2013-2017 mendatang. (BANGKA POS/RESHA JUHARI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan perlu dibedakan antara corat-coret dengan graffiti atau mural yang banyak beredar di tembok-tembok kota Jakarta.

"Nah ini perlu dibedakan graffiti dan mural. Ini corat-coret, beda," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Menurut Joko Widodo, graffiti atau mural masih menunjukkan estetika. Namun tetap harus meminta izin terlebih dahulu dari Pemprov DKI Jakarta apabila ingin membuatnya.

Mantan Walikota Surakarta ini juga berpesan kepada pembuat graffiti dan mural untuk memperbaharui seni-seninya di beberapa tembok yang telah diberi izin.

"Kalau mau buat itu ya ada temanya lah. Tiap enam bulan diganti. Itu kan yang sudah ada kini sudah mulai lapuk," ucap Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini