News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hercules Ditangkap

Terjunkan Ratusan Personel di Sidang Hercules Hanya Pemborosan Anggaran

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hercules (tengah, jongkok) beserta puluhan anak buahnya digiring oleh aparat ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2013) malam. Mereka ditangkap terkait bentrokan dengan membawa senjata api di kawasan Jalan Lapangan Bola, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, sore harinya. BERITA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Hercules, Joao Meco beranggapan 700 personel gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat untuk mengamankan sidang perdana Hercules Rozario Marshall, Kamis (30/5/2013) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, merupakan suatu pemborosan anggaran.

"Menurut saya polisi ini mengerahkan pasukan sebanyak itu terkait masalah dana operasional. Tentu sengaja membiarkan banyak personel agar dana bisa keluar. Pakai uang rakyat," ungkap Joao saat dihubungi Tribunnews.com.

Joao menilai hal ini merupakan bukti bahwa polisi mendapat anggaran besar sehingga dihabiskan begitu saja, dan dinilai ini bentuk pemborosan.

"Ini DPR juga harus tahu. Kan ada uang hariannya. Terlalu berlebihan," ujarnya.

Ratusan aparat kepolisian gabungan Polres Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya, akan mengamankan sidang perdana Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules Rozario Marshall, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (30/5/2013).

"Total keseluruhan anggota gabungan, sekitar 700 personel yang akan mengamankan sidang Hercules," ujar Wakapolrestro Jakarta Barat, AKBP Widodo.

Widodo juga menilai, sidang Hercules bukanlah sidang kasus pidana pada umumnya. Melainkan, seperti sidang teroris Amrozi.

"Persidangan Hercules ini sudah setara dengan persidangan teroris sekelas Amrozi. Hercules itu preman besar, bukan preman kelas teri. Dia ini ikan paus," tutur Widodo.

Pengamanan ketat yang dilakukan oleh pihak kepolisian, merupakan bentuk bahwa polisi harus tetap waspada.

"Potensi ricuh bisa saja terjadi. Anak buahnya dan lawannya pasti banyak yang datang. Yang jelas kita tidak akan underestimate persidangan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini