Tribunnews.com, Jakarta - Sejumlah warga Rumah Susun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, mengaku keberatan unit rusun yang sebetulnya gratis diperjual-belikan. Mereka juga menyatakan ingin membantu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menata ibu kota.
Itulah sejumlah alasan yang dikemukakan warga soal tindakan mereka melaporkan dugaan praktik jual-beli unit rusun oleh pengelola rusun itu, yang berinisial H, kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnam (Ahok), ketika Ahok mengunjungi rusun itu pada Jumat (7/6/2013).
"Saya tidak senang kalau rusun diperjual-belikan. Padahal ini kan gratis. Jadi jangan sampai ada uang di sini," kata Ros (33), yang bertempat tinggal di Blok B, Rusun Pulogebang, Jumat (7/6/2013) malam.
Rusun Pulogebang disediakan Pemprov DKI Jakarta secara gratis untuk tempat relokasi warga yang rumahnya digusur atau sering mengalami banjir. Menurut sejumlah warga Rusun Pulogebang, oleh H, unit rusun dijual kepada orang-orang yang tidak masuk program relokasi
"Di Youtube Pak Basuki bilang, 'salah satu warga menjual, warga lain tahu, akan di usir satu lantai'. Nah tapi ini yang jual bukannya warga tapi pengelolah. Itu yang jadi tindakan kita (melapor)," ujarnya.
Di sela-sela kunjungan Ahok ke Rusun Pulogebang itu, warga juga menyerahkan bukti praktik jual-beli unit rusun oleh H. Bukti itu berupa rekaman dan berkas jual-beli.