TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan persoalan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sudah tidak lagi ada persoalan.
Sebab, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini mengatakan Amdal soal MRT sudah dikeluarkan sejak tiga tahun lalu.
"Sudah ada dari 2010, sudah ada," ujar Jokowi di kantor MRT Jakarta, Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).
Mantan Walikota Solo ini juga mengatakan tidak perlu lagi memperbaharui ataupun melakukan revisi terhadap isi Amdal tersebut.
"Sudah dimulai kok. Direvisi apanya lagi?" tutur Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pihaknya tidak ingin berlama-lama dalam pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) paket bawah tanah dari Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan sampai Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Karena itu, Jokowi ini meminta kepada kontraktor untuk mempercepat proses pembangunan proyek jalur MRT Paket Bawah Tanah, dengan melakukan ground breaking atau penancapan tiang pertama sebelum Oktober 2013.
"Saya minta sebelum Oktober. Sebelumnya inginnya diatas Oktober. Tapi tidak. Tetap dibawah Oktober. Bisa saja mungkin besok," ujar Jokowi di Kantor MRT, Wisma Nusantara, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).
Persoalan yang tengah dihadapi saat ini menurut Jokowi yakni menghadirkan alat-alat berat untuk mengerjakan proyek jalur bawah tanah tersebut. Sebab, kebanyakan alat berat berasal dari luar negeri.
"Mobilisasi alat berat harus segera digerakkan. Karena macam-macam, ada yang Jepang, yang Wika dari Jerman. Semuamya akan dimobilisasi, dibawa ke lapangan. Itu yang perlu waktu," ucap Jokowi.
Jokowi: Amdal MRT Sudah Ada Tahun 2010
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger