Tribunnews.com, Bekasi — Sebanyak 100 kios yang berada di Stasiun Kranji telah ditertibkan. Selain menjadi proyek PT KAI untuk membersihkan seluruh stasiun yang ada di Jabodetabek dari pedagang kaki lima (PKL), kios-kios yang berada di Stasiun Kranji sudah habis masa kontrak sewanya sejak bulan Mei lalu.
Pembongkaran ini sudah mulai dilakukan sejak pukul 06.00, Sabtu (15/6/2013). Sebanyak 500 petugas gabungan dari petugas keamanan dalam (PKD), kepolisian Polres Bekasi, dan TNI membongkar dan mengamankan jalannya pembongkaran.
"Pembongkaran ini berlangsung lancar, tadi kita mulai dari jam 06.00. Bangunan sudah dihancurkan semua sekitar pukul 09.00, saat ini tinggal pembersihan puing-puing saja," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1, Sukendar Mulya, ketika ditemui Kompas.com di Stasiun Kranji, Sabtu (15/6/2013).
Selama pembongkaran, tidak ada perlawanan dari para pedagang. Mereka pasrah melihat kios-kios tempat mereka berjualan dibongkar oleh para petugas. Pembongkaran ini dikerjakan oleh petugas dari PT KAI yang dibantu oleh sebuah mesin backhoe.
Sukendar mengatakan, pembongkaran dilakukan lantaran kios mereka sudah habis masa kontraknya sejak awal bulan Mei 2013. Akan tetapi, ada tiga bangunan yang sampai saat ini belum dibongkar. Bangunan tersebut belum dibongkar lantaran belum habis masa kontraknya.
"Ada dua kios yang kontraknya habis pada 30 Juni 2013. Ini akan kita tunggu sampai kontraknya selesai. Satu lagi ada bangunan buat tempat parkir yang kontraknya habis pada 30 Oktober mendatang," terang Sukendar.
Sampai saat ini, PT KAI sudah menertibkan sekitar 4.600 kios tempat para pedagang berjualan di 61 stasiun yang ada di Jabodetabek. Total, terdapat 63 stasiun yang dilintasi kereta di Jabodetabek.
Selanjutnya, PT KAI akan membersihkan PKL-PKL yang berada di Stasiun Mangga Besar dan Sawah Besar pada 25 dan 27 Juni 2013. "Pembongkaran ini memang menjadi proyek PT KAI untuk meningkatkan pelayanannya kepada penumpang. Nanti penumpang akan lebih nyaman lagi menaiki kereta api," kata Sukendar.