TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Sudirman mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kalkulasi kenaikan tarif angkutan kota (angkot) atau angkutan umum, untuk penyesuaian kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Minimal 30 persen, sekitar Rp 3.000," ujar Sudirman saat dihubungi, Selasa (25/6/2013).
Sudirman menuturkan, hari ini pihaknya akan kembali menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, untuk menyelaraskan antara hasil kalkulasi mereka dengan hasil kalkulasi dari Dinas Perhubungan dan Dewan Transportasi Kota Jakarta.
"Betul, hari ini secara resmi menyampaikan tarif angkot, bus sedang, kecil, dan besar. Yang ekonomi," kata Sudirman.
Dengan demikian, Sudirman mengungkapkan angka sekitar Rp 3.000 masih belum pasti untuk diterapkan. Gubernur yang akan memutuskan berapa kenaikan tarif angkot di DKI.
"Belum fix (pasti). Nanti diungkapkan oleh gubernur," ucap Sudirman. (*)