Tribunnews.com, Jakarta — Investor proyek dan pelaksana monorel DKI Jakarta, Ortus Holdings Limited dan PT Jakarta Monorail, memutuskan menamai moda transportasi massal berbasis rel itu Jakarta Eco Transport Monorail atau JET.
Nama tersebut merupakan gagasan salah satu peserta kompetisi pemberian nama monorel, yaitu Fahrur Rozy. Dari 13.000 nama yang diusulkan masyarakat, nama JET mendapatkan 4.500 suara.
"Kompetisi pemberian nama monorel adalah sebuah contoh komitmen kami kepada masyarakat Jakarta. Kami bangga melibatkan publik dalam pemilihan nama dan identitas monorel baru," ujar Direktur Pengembangan Usaha Ortus Holding Ltd Banyu Biru Djarot dalam acara peresmian nama monorel DKI di Monas, Minggu (14/7/2013).
"Kami senang dengan terpilihnya JET sebagai sebuah nama khas di Jakarta. Yang penting ini menjadi sebuah nama yang merepresentasikan perkembangan sebuah kota dan bangsa," lanjut Banyu.
Monorel DKI akan memiliki dua jalur, yaitu jalur biru dan hijau.
Jalur biru melintasi Kampung Melayu-Tebet-Dr Sahardjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambassador-Dharmala Sakti-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy, dengan panjang rute 9.725 kilometer.
Jalur hijau melintasi Komdak-Kusuma Candra-Bursa Efek Jakarta-Stadion Gelora Bung Karno-Plaza Senayan-TVRI-Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman-Rasuna-Casablanca-Grand Melia-Satria Mandala, dengan panjang rute 14.275 km.