TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) atau operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta tidak dapat menjaminan masyarakat Jakarta sebagai pelanggan air bersih mendapat pasokan yang cukup, menjelang hari raya Idul Fitri.
Hal itu dampak dari terbakarnya Gardu Induk Pompa Air di instalasi penyediaan air baku Perum Jasa Tirta atau PJT II yang terletak di kawasan Kalimalang, Jatinegara, Jakarta Timur terbakar beberapa waktu lalu.
Akibat kebakaran tersebut, PJT II sebagai perusahaan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum yang secara teknis bertindak sebagai penyuplai air baku ke Palyja tak mampu lagi memenuhi kebutuhan air sebanyak 5600 liter air per detik.
Demikian disampaikan Corporate Communications & Social Responsibilities Div Head PT Palyja, Meyritha Maryanie saat berbincang dengan wartawan, di Jakarta, Minggu (4/8/2013).
"Kami tidak bisa menjamin karena sampai sekarang PJT II sebagai pemasok air baku belum memberikan kepastian," kata Meyritha.
Menurut Meyritha, idealnya pasokan air baku dari PJT II itu 5600 per detik. Namun faktanya, sejauh ini pasokan air hanya mampu memasok 650 liter per detik.
Kendati PT Palyja mengupayakan penambahan air baku dari Kanal Banjir Barat dan menambah pasokan dari Tangerang melalui Distribution Central Reservoir 5 (DCR 5) di Lebak Bulus. Namun, tetap saja kata Meyritha, perusahaannya masih mengalami kekurangan pasokan air baku.
"Bahkan, kalau kemarin defisit air baku mencapai 30 persen, hari ini malah hingga mencapai 40 persen," kata Meyritha.
Karena itu kata Meyritha, PJT II yang merupakan vendor dari PT Palyja agar segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi. "Ini harus jadi perhatian yang serius oleh PJi II," imbuhnya. (Edwin Firdaus)