TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akhirnya turun tangan mengatasi masalah krisis air bersih, di sejumlah wilayah di Jakarta beberapa hari terakhir.
Jokowi sudah berbicara dengan Direktur Utama PT PAM Jaya Sri Widayanto Kaderi melalui telepon. Menurut Jokowi, Dri menjanjikan masalah itu selesai besok, Rabu (7/8/2013).
"Sudah ditelepon. Katanya (Sri) besok sudah diberesin, kan tepat lima hari berarti," ujar Jokowi, Selasa (6/8/2013).
Menurut Jokowi, ia biasa berkoordinasi melalui telepon. Jika masalah tak selesai, lanjut Jokowi, ia akan memberikan teguran atau turun langsung.
"Terus-terusan saya telepon. Saya sudah biasa manajemen via telepon semacam itu," imbuhnya.
Sejumlah wilayah di Jakarta mengalami masalah air bersih, setelah panel pompa air baku (PAB) Cawang milik pihak ketiga, yaitu Perum Jasa Tirta (PJT) II, terbakar pada Sabtu (3/8/2013) sekitar pukul 09.20 WIB.
Kerusakan itu membuat pasokan air baku turun dari 5.600 liter per detik, menjadi 1.200 liter per detik.
Palyja kemudian berusaha mendapatkan tambahan air baku dari Kanal Banjir Barat dan Tangerang, melalui Distribution Central Reservoir 5 (DCR 5) di Lebak Bulus.
PT Palyja juga mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 500 liter per detik (lps) dari rekanan PAM Jaya lainnya, yakni PT Aetra Air Jakarta.
"Sejak Sabtu 3 Agustus pukul 22.00 WIB, kami telah membuka katup pipa air di jaringan boundary pipa utama kami yang berdiameter 1.000 mm, di Jalan MT Haryono yang biasanya ditutup," ungkap Corporate Secretary Aetra Priyatno Bambang Hernowo, Selasa (6/8/2013).
Selain membuka katup pipa air di perbatasan area Aetra-Palyja di Jalan MT Haryono, pasokan air bersih itu diperoleh melalui maksimalisasi pemompaan air dari IPA Buaran.
Ia berharap, penambahan pasokan mampu memenuhi kebutuhan tempat strategis pelanggan Palyja, seperti di Istana Presiden, Masjid Istiqlal, maupun Balai Kota DKI Jakarta.
Saat ini, lanjut Bambang, Aetra sedang melakukan evaluasi penambahan suplai melalui boundary pipe di Jalan Diponegoro.
Itu agar pelanggan Aetra di Salemba, Cempaka Putih, Martadinata, dan Ancol tidak mengalami dampak terbakarnya panel listrik pompa air baku PJT II.
"Akan ada petugas siang dan malam untuk mengoperasikan katup pipa air. Kami juga memasang flow meter untuk memonitor pengaliran," jelas Priyatno. (*)