Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polisi memastikan bahwa senjata api yang digunakan pelaku untuk menghabisi Ajun Inspektur Satu Dwiyatno (50), anggota Binmas Polsek Metro Cilandak yang tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013) lalu, adalah berjenis pistol atau bukan revolver.
Hal itu terungkap setelah polisi melakukan uji balistik di Labfor Polri atas selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian. "Dari selongsong peluru 9,9 mm yang disita di TKP lalu dibawa ke Labfor Polri, maka senpi pelaku berjenis pistol, bisa FN atau Baretta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kepada wartawan, Senin (12/8/2013).
Namun Rikwanto, tidak menjelaskan secara detail hasil uji balistik tersebut, termasuk apakah senjata api jenis pistol yang digunakan adalah rakitan atau pabrikan.
Sebab, menurutnya, informasi tersebut masih akan digunakan untuk kepentingan penyelidikan. "Belum bisa kita ungkap ke publik, masih sebatasa untuk penyelidikan," katanya.
Rikwanto menerangkan, pihaknya juga sudah memeriksa 5 orang saksi yang saat kejadian berada di TKP. "Pemeriksaan dilakukan bersama tim gabungan dari Polres Jakarta Selatan, Polda Metro dan Mabes Polri," katanya.
Seperti diketahui Aiptu Dwiyatno (50), anggota Bimas Polsek Metro Cilandak tewas ditembak orang tak dikenal di Gang Mandor di Jalan Otista Raya, RT 03/11, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013) lalu. Aiptu Dwiyatno tewas setelah peluru kaliber 9,9 mm menembus kepala bagian belakangnya.