Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya peredaran senjata api ilegal di Jakarta membuat resah masyarakat. Ratusan airsoft gun yang bentuknya serupa pun banyak dijual dipasaran.
Diamankannya ratusan pucuk airsoft gun oleh Polda Metro Jaya kemarin ternyata tak membuat pedagang pistol mainan di Pasar Gembrong Jatinegara, Jakarta Timur khawatir, mereka merasa tak menjual senjata yang dapat disalahgunakan tersebut.
"Yang kami jual memang perbandingan bentuknya 1:1, tapi ngga ada yang menggunakan gas seperti untuk airsoft gun mahal di toko-toko," kata Darto (36), seorang penjual pistol di Pasar Gembrong kepada Tribunnews.com, Jumat (16/8/2013).
Dikatakan Darto, pistol yang dijual rata-rata pedagang di Pasar Gembrong hanya menggunakan pegas per sebagai pelontar pelurunya. Menurutnya konsumen yang membeli senjatanya ialah anak-anak kecil.
"Harganya paling murah Rp 35 ribu yang paling mahal Rp 285 ribu. Kami ngga jual yang jutaan Rupiah," lanjutnya.
Darto menambahkan, senjata mainan yang dipasarkan di tokonya didapat dari pasar grosir di kawasan Kota, Jakarta Barat.
Soerang pedagang lain Maryadi, berharap kepolisian tak benar-benar dengan rencana menerbitkan regulasi tentang peredaran dan kepemilikan senpi maupun airsoft gun. Menurutnya, yang perlu diawasi polisi adalah para distributornya bukan pedagang eceran seperti mereka.
"Kami cuma pedagang aja si. Ngga terlalu paham soal peraturannya. Tapi kalau ngga boleh jualan pistol ya keberatan," katanya.
Pantauan Tribunnews.com di sepanjang Jl. Basuki Rahmat, Jakarta Timur, terdapat beberapa lapak yang menjual pistol mainan tersebut. Dari bahan yang digunakan pun terlihat dibuat lebih sederhana dari yang harganya jutaan Rupiah. Namun untuk menarik pembeli, kemasan dan berbagai jenis dan tipe yang mirip pistol aslinya dipajang dilapak mereka.