Laporan Wartawan Wartakotalive.com Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengguna airsoft gun yang tergabung dalam Airsofter Indonesia menegaskan, airsoft gun tidak berbahaya.
Penegasan itu, menyusul maraknya pemberitaan terkait airsoft gun yang dinilai menyudutkan para penggunanya.
Juru Bicara Airsofter Indonesia Fierly Aziz mengungkapkan, kekinian banyak beredar informasi yang keliru soal airsoft gun. Padahal, senjata itu tak lebih dari sekadar mainan peruntukannya juga sebagai alat bermain perang-perangan (game war).
"Banyak orang mengira bahwa airsoft gun dan air gun adalah benda yang sama. Padahal tidak," katanya di Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Fierly menjelaskan, airsoft gun berpeluru plastik sehingga tidak melukai ketika mengenai tubuh orang. Sedangkan yang sering digunakan untuk melakukan teror dengan menembaki halte bus Transjakarta, menurutnya itu adalah air gun yang memiliki kemampuan merusak.
"Peluru air gun terbuat dari timah dan kadang dari besi. Bisa sampai memecahkan kaca seperti yang digunakan dalam penembakan halte busway. Ini bukan alat yang dipakai kami selama ini. Kami bahkan mengharamkan anggota yang membawa air gun," katanya.
Untuk membandingkan antara airsoft gun dan air gun, para anggota Airsofter Indonesia bahkan melakukan pengujian di depan para wartawan.
Pengujian pertama, dilakukan untuk airsoft gun dimana disediakan kaca setebal 8 mm dan ditembak dari arah sekitar tujuh meter.
Pengujian untuk airsoft gun ini, dilakukan dengan kecepatan antara 1,1 joule hingga 1,7 joule dengan peluru plastik berdiameter 6 mm. Saat ditembak, kaca tidak pecah. Bahkan, peluru plastik yang hancur.
Pengujian kedua, dilakukan untuk air gun dengan menggunakan gotri berbahan metal dan diameter 4,5 mm. Kecepatan energi tembak sendiri mencapai 7 Joule. Dengan jarak tembak dan sasaran yang sama, peluru yang dilontarkan mampu meretakkan kaca hingga hampir pecah.
"Jadi kesimpulannya kasus-kasus penembakan yang terjadi kemarin itu menggunakan airgun, bukan softgun. Airgun ini bisa selevel dengan senapan angin. Kalau kena tubuh bisa mematikan meskipun dengan gotri 4,5 mm," tandasnya.