Laporan Ida Ayu Lestari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat dari lima bayi kembar yang masih dirawat di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita masih dalam
kondisi kritis. Dokter yang menangani keempat bayi itu, Gatot Abdurrazak, menyatakan bahwa belum ada perkembangan mengenai kondisi kesehatan bayi.
Gatot Abdurrazak menambahkan, masa kritis untuk masing-masing bayi adalah selama tujuh hari pertama. Hingga saat ini, empat bayi masih dalam penanganan di NICU dengan alat bantu nafas.
Bayi kembar lima tersebut lahir di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, pukul 08.30 WIB. Kelima
bayi tersebut lahir dari pasangan Bagus (37) dan Enita Fentrikana (31), warga jalan Nipah, Kebayoran Baru di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jalan S. Parman, Jakarta Barat, pukul 08.30 WIB.
Enita melahirkan bayi kembar tersebut saat usia kandungan baru menginjak usia 6 bulan. Berat bayi yang terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan tersebut hanya mencapai 300-400 gram. Namun, bayi
ke dua tidak dapat diselamatkan, dan meninggal pada 20 Agustus 2013, sekitar pukul 22.00 WIB.