TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para sopir dan kernet mendatangi Bripka Sukardi yang terkapar di tengah jalan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam, sesaat ditembak empat kali oleh pelaku. Jantung Sukardi sempat berdetak sebelum ia menghembuskan nafas terakhir.
"Pas saya melihat Pak Kardi, itu jantungnya masih berdetak dua sampai tiga kali. Setelah itu nggak berdetak lagi, sudah meninggal," ungkap B alias J (30), kernet yang berada di truk kelima dari iring-iringan, usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/9/2013).
B mengaku, dirinya dan rekan-rekannya baru berani mendekati korban setelah sekelompok pelaku menggunakan sepeda motor melarikan diri.
Ia mengaku tak curiga sedikitpun sejak iring-iringan truk berangkat dari gudang PT Kautan Jaya Kurnia (LJK) di Marunda, Jakarta Utara, menuju Rasuna Said Tower di Jalan HR Rasuna Said. Namun, nahas bagi B karena pengalaman pertama menjadi kernet truk malam itu berujung tewasnya Sukardi.
"Yah eggak curiga, namanya juga waktu itu banyak kendaraan," kata pria berkepala plontos tersebut.