TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) prihatin terhadap kondisi anak-anak zaman sekarang, yang suka hidup bermewah-mewah.
Menurut Jokowi, seharusnya orangtua memupuk nilai-nilai pendidikan, agar anak terlatih hidup mandiri.
"Orangtua ajarin anaknya prihatin lah. Punya daya juang yang tinggi, punya ketahanan menyelesaikan kehidupannya," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis (12/9/2013) siang.
Salah satu hal yang tampak dalam kehidupan sehari-hari, menurut Jokowi, adalah penggunaan sejumlah fasilitas yang dianggap tidak sesuai usia anak, misalnya kendaraan bermotor.
Untuk menghindari hal itu, kata Jokowi, pemerintah punya peran menyediakan sarana angkutan umum yang nyaman untuk pelajar.
Saat ini, Jokowi tengah menunggu kedatangan bus sekolah. Pemerintah Provinsi DKI juga menyiapkan 3.000 bus ukuran sedang dan 1.000 Bus TransJakarta yang akan beroperasi pada akhir 2013 dan awal 2014.
"Terus terang kami memang masih belum siap memberikan kenyamanan yang baik. Nanti kalau bus sudah datang, baru kita bicara," tuturnya.
Tidak hanya pengadaan bus sekolah, Jokowi pun akan memertimbangkan pemberlakuan jam malam kepada anak di Jakarta.
Pemprov DKI mengkaji apakah jam malam akan dituangkan dalam bentuk peraturan daerah, atau cukup sosialisasi dari Dinas Pendidikan.
Pemberlakuan jam malam bagi anak mencuat, setelah kasus kecelakaan maut di Tol Jagorawi, beberapa waktu lalu.
AQJ alias Dul (13), putra artis Ahmad Dhani dan Maia Estianty, mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi pada tengah malam, hingga mobilnya menabrak pembatas jalan dan dua mobil. Enam orang tewas dalam kejadian tersebut. (*)