Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Vanny, Windu Wijaya, menuturkan Vanny berada di kamar hotel mercure nomer 917 atas undangan dari seseorang yang bernama Harun.
"Senin malam, Vanny diajak temennya Harun ketemu di hotel, Vanny datang dengan memakai taksi, di lobi hotel Harun menjemput dan membayar taksi tersebut," kata Windu saat dihubungi Kamis (19/9/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Vanny Rossyane (22), mantan kekasih terpidana mati Fredy Budiman ditangkap oleh aparat dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri saat mengonsumsi narkotika golongan I jenis sabu di kamar nomor 917, Hotel Mercure yang berada di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Senin (16/9/2013) malam, mengaku sebagai korban penjebakan.
Windu menjelaskan, Harun mengajak Vanny ke kamar nomer 917. Disana, menurut Windu, keduanya sempat mengobrol.
"Harun kemudian meminta ijin ke lobi hotel. Beberapa waktu kemudian terjadilah penggerebakan," lanjutnya.
Dia menambahkan, Vanny mengaku tidak mengetahui mengenai adanya 2 paket narkoba sebesar 0,27 gram di atas meja dan 0,58 gram di dalam laci meja. "Vanny adalah korban, saya bisa memastikan itu," tegasnya.
Sementara, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Arman Depari, mengaku belum mengetahui mengenai siapa sosok Harun itu. Pada saat ditangkap pun, Vanny sedang sendirian di dalam kamar.
"Silahkan nanti dalam pemeriksaan itu dijebaknya seperti apa, yang dimaksud menjebak itu siapa," kata Arman.
Sebelumnya saat digelangang oleh tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba ke sebuah ruangangan lantai dua gedung Dir IV, Cawang, Jakarta Timur, Vanny berteriak dan mengaku di jebak.
"Saya merasa dijebakk," teriaknya saat ditanyai sejumlah awak media.
Vanny yang menggunakan baju tahanan Narkoba berwarna biru dan tangan terborogol terlihat kesal, ia pun tak menanggapi banyak terkait penjebakan tersebut. Ketika dibrondong pertanyaan siapa yang menjebaknya.