TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Anggota satuan pengamanan (satpam) kompleks Perumahan Taman Sari Bali View, Jalan Kintamani, Blok C 1, No 18, Kelurahan Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, sempat menghadapi dua pria tak dikenal datang mencari alamat rumah Pola Winson, dua pekan lalu.
Keduanya membawa dan menunjukan foto diri Winson. Kemarin, PT Kertas Nusantara, yang dipimpin Winson, dipastikan merupakan perusahaan milik Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon membenarkan hal itu. "Saya tahu Winson, dan pernah ketemu. PT Kertas Nusantara memang punya Pak Prabowo, dan Winston memang direktur di sana," katanya saat dihubungi Warta Kota, Jumat (27/6/2013) siang.
"Sebelumnya ada satpam-satpam di sini yang cerita ada dua orang naik motor Beat nyari rumah bapak (Winson). Malah mereka bawa fotonya bapak. Mereka nongkrong, duduk-duduk di tangga situ. Pelaku bawa foto Pak Winson. Pelaku naik, Honda Beat malem-malem. Ditegur sama satpam di sini, tapi mereka buang muka dan langsung pergi," ujar Jono, pegawai anak buah Winson, saat berbincang dengan Tribun di lokasi kejadian, Jumat (27/9).
Taufik Hidayat, seorang satpam kompleks perumahan tersebut, menceritakan, dua orang yang mencari Winson tersebut mengaku ingin menagih utang. "Katanya mereka mau nagih utang," ujar Taufik.
Namun karena tidak bertemu dengan si pemilik rumah, keduanya kemudian langsung pergi dari rumah tersebut. Seorang satpam lainnya, Faizal, membenarkan peristiwa tersebut. "Sempat duduk-duduk enggak jauh dari rumah Pak Winson, di tangga itu. Mereka enggak ketemu Pak Winson karena bapak Winson pulang malam," kata Faizal.
Polda Metro Jaya menduga satu di antara kemungkinan motif pelemparan granat ke rumah Pola Winson (45). Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/9) siang.
"Untuk motif masih pendalaman apakah acak atau motif pribadi. Namun lebih dimungkinkan masalah pribadi antara korban dan pelaku pelemparan granat," kata Rikwanto.
Pantauan TRIBUNnews.com, akibat ledakan granat tersebut kaca depan rumah hancur berantakan. Namun, mobil Mercedes bewarna hitam yang terparkir di garasi depan rumah, tidak terlihat mengalami kerusakan.
"Pas ledakan mobil terparkir di situ, mungkin tidak terlalu besar ledakannya jadi tidak kena mobil," ujar seorang pekerja di rumah tersebut, yang enggan disebutkan namanya.
Selain kaca pecah, secara kasat mata bagian depan bangunan rumah bergaya Bali dan berlantai dua itu, tidak mengalami kerusakan yang parah. Menurut seorang saksi, bunyi ledakan akibat granat tersebut cukup keras hingga membuat penghuni sekitar rumah lokasi ledakan terbangun. "Cukup keras bunyinya, sampai membangunkan penghuni yang lain," ujar Candy Satrio.
Para tetangga berhamburan keluar rumah sesaat setelah ledakan terjadi di depan rumah Pola Winson. Sherly, pemilik rumah Nomor 22, menceritakan, tetangga panik setelah mendengar ledakan yang diduga berasal dari granat tersebut.
"Waktu ledakan, saya lagi nonton tv di rumah. Pas bunyi ledakan, saya langsung ke balkon atas lihat ke depan rumah. Suami saya juga keluar ke sana. Di situ penghuni rumahnya pada keluar, tetangga-tetangga juga pada keluar," ujar Sherly.
Sesaat setelah ledakan, Sherly mengaku langsung menduga ledakan tersebut berasal dari bom.
"Suaranya kencang banget. Saya longok keluar dari atas. Saya bingung, karena pas saya lihat enggak ada kerusakan di rumahnya dia. Pas penghuni rumahnya pada keluar, baru tahu pintu sama kacanya rusak," tutur Sherly.
Sherly mengaku tak melihat warga dari luar komplek atau pun sepeda motor yang diduga pelaku pelemparan granat. "Waktu lihat keluar saya enggak lihat ada motor. Setelah ledakan, saya juga enggak dengar ada bunyi tembakan," kata Sherly.
Menurut Sherly, teror ledakan maupun tembakan ke rumah warga ini adalah kali pertama terjadi di wilayahnya. "Karena dilempar ke rumah tertentu, tentu itu ditujukan ke pemilik rumah itu. Tapi, kami khawatir sudah pasti, kami khawatir kalau kejadian ada bom yang lebih besar sehingga efeknya bisa lebih besar," ujarnya. (tribunnews/coz/bah)