Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada pemandangan berbeda ketika mengunjungi Gedung Layanan BPKB dan Gedung Pelayanan Kantor Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Selatan dalam satu komplek di Polda Metro Jaya, Rabu (2/10/2013).
Semua petugas layanan masyarakat terdepan atau frontliner, mengenakan batik saat melayani warga. Hal ini dilakukan sesuai instruksi Kapolda Metro Jaya untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober.
Bripka Yanti, petugas layanan di Kantor Samsat Jaksel mengaku senang dengan instruksi ini.
Ia mengaku tidak merasa terpaksa untuk mengenakan batik.
"Selain perintah langsung pimpinan, memakai batik bikin tambah pede, juga untuk melestarikan warisan budaya bangsa," kata Yanti disela-sela melayani warga yang akan mengurus STNK, Rabu (2/10/2013).
Yanti menuturkan biasanya setiap Senin sapai Kamis, petugas layanan wajib mengenakan baju hitam putih. Sementara batik dikenakan pada hari Jumat dan Sabtu.
Namun, kali ini walau hari Rabu, dirinya mengenakan batik sesuai instruksi pimpinan dan membuatnya bangga karena ikut merayakan Hari Batik Nasional.
Menurut Yanti mengenakan batik untuk berhadapan langsung dengan masyarakat membuat semuanya terkesan santai, rileks dan tidak kaku.
"Kesannya jadi tidak kaku mas, beda kalau kita pakai seragam hitam putih, yang bikin kaku. Di samping itu, pakai batik, bikin penampilan jadi modis," katanya.
Lalu yang terpenting, tambah Yanti, ia merasa makin cantik dengan batik.
Kepala Seksi STNK Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Adi Beni, mengatakan, kewajibab mengenakan batik kepada seluruh petugas pelayanan di kantor samsat di wilayah Polda, Rabu (2/10/2013), adalah atas perintah Kapolda kepada seluruh anggota Polri dan PNS di jajaran Polda Metro Jaya, dengan Surat Telegram Kapolda Metro Jaya Nomor : ST/806/IX/2013 tanggal 30 September 2013.
"Harapannya dengan mengenakan batik hari ini seluruh petugas pelayan baik Polri maupun PNS dapat ikut mendukung kesuksesan program pemerintah, untuk melestarikan batik," kata Beni.
Selain itu, kata Beni, untuk dapat lebih menanamkan rasa kebanggaan terhadap kebudayaan negeri sendiri.
"Serta lebih mencintai produk dalam negeri," katanya.