Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari keterangan enam saksi yang sudah diperiksa, polisi menyimpulkan dan mendapatkan informasi mengenai apa yang dilakukan Holly Angela, sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto memaparkan, pada Senin (30/9/2013) pukul 15.00 WIB, Holly sempat mengunjungi rumah ibu angkatnya, Kus Handani Murti Astuti, di kawasan Cibubur.
"Holly dijemput ibu angkatnya di apartemennya, menuju rumah ibu angkatnya di Cibubur," ungkap Rikwanto.
Pada pukul 21.15 WIB, Holly kembali ke apartemennya di Tower Ebony Apartemen Kalibata City, lantai 9 dengan menumpang taksi.
Pukul 22.38, Holly menghubungi ibu angkatnya dan mengatakan dirinya dalam kondisi teraniaya.
"Melalui sambungan telepon, Holly teriak minta tolong. Setelah itu HP mati," jelas Rikwanto.
Menyikapi hal itu, kata Rikwanto, ibu angkat Holly menghubungi rekan korban yakni Inal, Hasan, dan Sulaeman, untuk segera melihat Holly di apartemennya.
Sekitar setengah jam kemudian, ketiga rekan Holly tiba di apartemen Holly.
"Bersama seorang sekuriti, mereka hendak masuk ke dalam kamar namun terkunci dari dalam," ujar Rikwanto.
Rekan Holly dan sekuriti mengetuk pintu kamar dari mulai yang paling pelan dan paling keras, namun tidak dibuka. Mereka lantas mencoba merusak pintu kamar dengan linggis, namun tidak berhasil.
"Mereka akhirnya mendobrak paksa kamar. Di dalam kamar, ditemukan Holly di lantai dengan penuh luka dan berismbah darah, serta kedua kaki dan tangan terikat kabel," papar Rikwanto.
Saat itu, kondisi Holly kritis. Ketiga rekan Holly dan sekuriti melarikan Holly ke RS Tria Dipa, Pancoran. Namun, di perjalanan, Holly tewas.
"Saat didobrak, pintu balkon terbuka, dan sebelumnya mereka mendengar suara jatuh," tutur Rikwanto.
Saat bersamaan, ditemukan jenazah seorang pria di lantai dasar apartemen, tepat di bawah kamar Holly. Diduga, pria itu bunuh diri dengan melompat dari kamar apartemen.
"Kami duga kuat dua kejadian ini terkait. Namun, kami masih dalami dan kumpulkan bukti," ucap Rikwanto. (*)