Tribunnews.com, Jakarta - Polisi memastikan tidak ada bentrok fisik antara warga dengan petugas yang melakukan eksekusi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Buaran, Jakarta Timur. Hanya saja, warga sempat memancing polisi dengan memukul-mukul besi.
Sejak pukul 04.00, Rabu (11/10/2013), warga Buaran yang rumahnya terancam dirubuhkan, sudah bersiaga di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, dekat Mal Klender. Mereka memblokir jalan dengan membakar ban bekas.
Menurut Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni, warga sempat memancing polisi dengan memukul-mukul besi. Bahkan, sempat terjadi adu mulut.
Tiba-tiba saja, dari arah warga ada yang melempar bensin ke arah Halte Transjakarta Buaran. Halte pun terbakar.
Polisi pun berusaha memukul mundur warga yang sudah bertindak anarkis. Gas air mata terpaksa ditembakkan ke arah warga.
"Dicurigai ada dua provokator, tapi belum kita amankan," kata Mulyadi di lokasi kejadian.
Kemudian, polisi melakukan pendekatan persuasif kepada warga. Warga pun bersedia mundur, dan menyaksikan rumah mereka mulai diratakan dengan tanah.
Untuk pengamanan, pihak kepolisian mengerahkan 750 personel. Di antaranya polisi wanita.
"Polisi netral tidak memihak. Kami mengamankan agar petugas lancar melakukan ekseksui," ujar Mulyadi.