News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trans Jakarta Minta PT GCK Perbaiki Halte Busway Buaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa petugas membersihkan halte yang kacanya pecah dihancurkan warga. Kabel listrik yang melintang di lokasi putus dan berserakan di jalan akibat dibakarnya Halte Buaran itu.

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit Pengelola (UP) Trans Jakarta, telah meminta pihak PT Graha Cipta Kharisma (GCK), yang mengklaim, memiliki lahan di Buaran I RT 08/12, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur untuk memperbaiki halte Trans Jakarta Buaran.

Pasalnya, halte tersebut telah dirusak dan dibakar warga saat eksekusi lahan di pemukiman itu, pada Rabu (9/10/2013) lalu.

"Kami telah meminta pertanggungjawaban kepada pihak GCK untuk memperbaiki halte TransJakarta Buaran. Tapi baru menyampaikan sebatas lisan, belum bertemu atau berdiskusi," kata Sri Ulina Pinem, Kepala Humas UP Trans Jakarta, ketika dihubungi Jumat (11/10/2013).

Perbaikan tersebut, lanjut Ulina, terkait dengan rusaknya halte sebanyak 60 persen. Pada bagian pintu untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di dua sisi tampak telah hangus terbakar. Begitu juga bagian halte yang terbuat dari kaca, telah hancur berantakan. Ban-ban bekas dibakar masih tampak di halte tersebut.

"Kami telah meminta pihak GCK untuk membuat halte tersebut, bentuknya dikembalikan seperti semula. Saat ini pihak GCK masih membahas masalah tersebut. Tapi kami belum tahu, kapan mereka akan memberikan jawabannya," jelasnya.

Sementara itu, untuk Koridor XI Kampung Melayu-Pulogebang, yang setiap harinya menampung 9.700 penumpang, masih belum dioperasikan kembali oleh pihak, UP TransJakarta. Pasalnya, kondisi di Jalan I Gusti Ngurah Rai sendiri, masih belum kondusif.

"Untuk dua hari kedepan koridor tersebut belum kami operasikan kembali. Karena keadaan masih belum kondusif. Jalur bus Trans Jakarta, dari arah Cipinang ke Pondokkopi, masih digunakan kendaraan sebaliknya. Masih diberlakukan contra flow," jelasnya.

Sementara itu, untuk pelaku pembakaran halte tersebut, hingga Jumat (11/10/2013) sore, masih belum ditangkap kembali oleh pihak Polres Jakarta Timur. Meskipun, pelaku yang berjumlah dua orang itu sendiri, identitasnya telah dikantongi pihak kepolisian.

"Kami belum lakukan penangkapan kedua pelaku, karena kondisi saat ini masih belum kondusif dan kami masih lakukan penyelidikan. Tapi untuk menjaga situasi, kami masih turunkan sebanyak 99 personil," kata Kompol Didik Haryadi, Kabag Humas Polres Jakarta Timur.

Sedangkan, di lokasi eksekusi lahan tersebut, masih tampak warga yang bertahan. Mereka memilih tinggal di reruntuhan tempat tinggalnya. Beberapa warga juga masih tampak memindahkan barang-barang material, seperti kayu, papan, dan besi, yang biasa mereka jual. Ari (37), salah satu warga, mengaku, masih akan tetap bertahan di lahan tersebut bersama warga lainnya. Ia akan menunggu kejelasan lahan hingga pihak GCK menunjukkan bukti kepemilikan.

"Ya kalau benar ini milik GCK, silahkan datang tunjukkan bukti kepemilikannya, dan bicarakan baik-baik dengan kami," katanya.

Sedangkan, ketika dikonfirmasi, pihak PT GCK belum merespon. Telepon dan pesan singkat yang dikirim wartawan tidak dibalas pihak PT GCK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini