Tribunnews.com, Jakarta - Setelah proyek transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit (MRT), mulai dikerjakan Kamis (10/10/2013), giliran megaproyek monorel dimulai. Pembangunan moda transportasi monorel, akan segera terealisasi.
PT Jakarta Monorail (JM) merencanakan melaksanakan groundbreaking di Jalan Setiabudi Utara, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2013). Pelaksanaan groundbreaking sedianya dihadiri Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Teknis PT JM, Rosa Bovanantoo, menegaskan, "Insya Allah groundbreaking dilaksanakan di Jalan Setiabudi Utara, sebelah Tugu 66," kata Bovanantoo.
Bovanantoo menjelaskan, PT JM menggandeng kontraktor China Communications Construction Company Ltd (CCCC) untuk pembangunan konstruksi monorel, sekaligus membangun pabrik perakitan dan stasiun.
Investasi pembangunan monorel ini sebesar 1,5 milyar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 16 triliun. Investasi ini, selain untuk pembangunan jalur biru dan hijau, juga untuk membangun pabrik kereta khusus monorel di Indonesia.
Bovanantoo menjelaskan bahwa pengerjaan fisik yang akan dilakukan di Jalan Setiabudi Utara adalah pekerjaan pondasi untuk pear kolom. Kemudian, untuk penanaman tiang bor (bored pile) yang merupakan tiang baru yang akan diuji kekuatannya dengan tiang lama.
"Tiang baru maupun tiang lama akan dilakukan pengujian. Karena beda kriteria. Jadi, harus ada kajiannya. Tiang baru dibutuhkan sangat banyak. Karena di jalur hijau (green line) sepanjang 11 kilometer, akan ditanam tiang setiap 24 meter. Sedangkan, tiang lama hanya dua persen saja," kata Bovanantoo.