Laporan Wartawan Warta Kota Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kelurahan Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, segera menjauh saat enam orang warga Lenteng Agung mulai menyembelih seekor sapi kurban.
Kelurahan Lenteng Agung, mendapatkan hibah satu sapi sebagai hewan kurban dari Yayasan Denny JA, The Ciputat School, dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), pada Rabu (16/10/2013) hari ini.
Wajahnya pun terlihat mengernyit dan mencoba dipalingkan, saat lenguhan sapi kurban jenis lokal asal Pacitan, Jawa Timur, itu mulai terdengar keras hingga akhirnya terdiam.
Sapi tersebut, disembelih di kebun kosong, Jalan Agung Raya 1, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sembari berbincang dengan para jurnalis yang berkumpul di bawah pohon rambutan, perempuan yang biasa disebut sebagai "Lurah Cantik" itu jujur mengaku takut dan tidak tega melihat langsung proses penyembelihan itu.
"Saya takut karena tidak tega kalau lihat langsung sapi itu dipotong. Mendingan di sini saja, ngobrol sama kalian," jelasnya, sembari tersenyum.
Susan tersipu malu, saat para jurnalis memotret dan mengambil video dirinya yang takut mendekati seekor sapi kurban.
Seekor Sapi kurban jenis lokal berwana hitam asal Pacitan, Jawa Timur itu pun terlihat gelisah saat sang Lurah cantik itu mencoba mendekat dan memberikan sejumput daun pepaya.
Namun, beberapa staf kelurahan terlihat mencoba menenangkan dan menjinakan sapi tersebut. "Jangan dilihat dari bentuknya, tapi keikhlasan dibalik semuanya," ungkapnya, disela-sela gelak tawa jurnalis dan staf Kelurahan Lenteng Agung di lokasi.
Selesai proses penyembelihan sapi dilakukan, dirinya kemudian berpamitan dengan para jurnalis. Setelahnya, eberapa orang warga yang terlihat mulai menguliti serta memotong beberapa bagian tubuh sapi.
Sembari tersenyum, dirinya berpesan kepada para staf untuk dapat membagikan daging sapi itu secara tertib dan adil kepada warga.
"Saya tinggal dulu ya, soalnya ada pertemuan di Balai Kota siang ini. Pesan saya supaya tertib dan warga bisa adil dan kebagian semuanya," jelasnya sambil berlalu.