Laporan Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya Pemkot Jakarta Selatan dalam melakukan penertiban rutin di beberapa lokasi strategis di wilayah Jakarta Selatan belum membuahkan hasil.
Berbagai upaya penindakan mulai dari pencabutan pentil, pemasangan stiker berisi pemberitahuan mengenai larangan parkir liar dan Perda DKI Jakarta, hingga pemberian surat tilang masih kurang ampuh menghapus parkir liar saat ini.
Pantauan Warta Kota di beberapa titik jalan yang pernah dilakukan operasi tersebut, mulai dari komplek Masjid Agung Al Azhar tepatnya di Jalan Raden Patah, sekitar Kawasan Plasa Blok M, Jalan Hangtuah dan Jalan Barito serta Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/10) masih terlihat banyak sepeda motor dan mobil yang terparkir liar mulai dari atas trotoar hingga seluruh badan jalan di jalur lambat.
Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan tersebut menjadi tersendat. Karena selain adanya penyempitan jalan karena parkir liar tersebut, beberapa aktivitas keluar masuk kendaraan juga kerap memperlambat arus kendaraan yang melintas.
Beberapa juru parkir liar di masing-masing lokasi tersebut juga masih terlihat beroperasi dan beraktivitas seperti biasa. Puluhan sepeda motor dan belasan mobil terlihat diarahkan untuk parkir di beberapa lokasi yang dijaga oleh sekitar dua hingga tiga orang juru parkir di lokasi.
Tingginya ketidakpatuhan pengguna jalan ini terlihat dari hasil razia yang dilakukan oleh Sudin Perhubungan Jakarta Selatan, Satpol PP dan Satlantas Polsek Kebayoran Baru, Rabu (16/10).
Penyisiran parkir liar yang terpusat di beberapa titik jalan, yakni Jalan Barito, Jalan Panglima Polim dan Jalan Iskandarsyah, Kebayoran Baru itu berhasil menjaring sebanyak 50 unit mobil dan 400 unit sepeda motor.
Keseluruhan kendaraan yang terjaring tersebut mendapat penindakan tegas dari petugas, yakni pencabutan pentil, pemasangan stiker dan penilangan.
Kasie Pengawasan Dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Angiat Banjar Nahor mengakui kalau maraknya parkir liar saat ini juga dikarenakan tidak adanya kesadaran hukum para warga.
Walaupun katanya, berbagai sosialisasi dan razia sudah dilakukan secara rutin oleh Sudin Perhubungan Jakarta Selatan maupun Satlantas Jakarta Selatan.
"Kami akan giatkan operasi parkir liar ini sampai Jakarta Selatan bebas parkir liar. Memang kebanyakan pemilik protes, karena alasan mereka klasik seperti belum tahu dan belum disosialisasikan. Padahal sudah sejak lama ini kami sosialisasikan dan diberitakan dibanyak media," jelasnya.