News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jakarta Bakal Bangun Rumah Singgah untuk Anak Jalanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satpol PP Kota Bandung menggiring anak punk dalam aksi razia gelandangan, pengemis, pengamen, anak jalanan, dan preman, di kawasan Bundaran Cibiru, Kota Bandung, Jumat (18/10/2013).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan membangun rumah singgah dan rumah aman bagi para anak jalanan (anjal).

Itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dan perlindungan kepada paar anjal. Dengan rumah singgah, keselamatan dan kesejahteraan anjal lebih terjamin, dibandingkan jika mereka tinggal di kolong jembatan. Rencananya, pembangunan rumah singgah akan diusulkan dalam APBD DKI 2014.

“Makanya kami mau pikirkan untuk anak-anak sampai sekarang. Kami lagi bikin surat untuk membuat rumah aman bagi anak-anak korban kekerasan,” kata Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota, Selasa (22/10/2013).

Pemprov DKI, lanjut Basuki, juga akan mendirikan sejumlah panti sosial di luar Jakarta, untuk menampung orang-orang yang sudah tidak mampu lagi bekerja, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Mungkin kami cuma kasih makan saja. Makanya kami harus bedakan, mana yang betul-betul cari uang atau betul-betul miskin,” tuturnya, seperti dikutip Tribunnews.com dari Beritajakarta.com.

Mantan Bupati Belitung Timur mengaku telah menginstruksikan lurah, camat, dan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk mendata anak jalanan, terkait rencana pembangunan rumah singgah dan rumah aman di ibu kota.

“Program kami, menginstruksikan lurah, camat, dan Disdik DKI untuk mendata anak-anak agar tidak ada yang putus sekolah satu pun. Jadi, tidak ada alasan dia cari uang untuk sekolah,” ungkapnya.

Namun, Basuki mengakui pihaknya menemui kendala dalam menyiapkan rumah singgah. Antara lain, sebagian besar anjal tidak mau pindah ke rumah singgah karena dipelihara oleh mafia.

“Sebagian juga berasal dari luar Jakarta, yaitu Bogor, Depok, dan kota lainnya. Kami ada datanya dari Dinas Sosial. Itu yang jadi masalah. Sebagian anak di jalan itu belum tentu orang DKI,” paparnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini