News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akil Mochtar Ditangkap KPK

Tubagus Wawan Garap Proyek Rp 11 Miliar di Tangerang Selatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu lokasi normalisasi kali Ciputat di wilayah Perumahan Nerada, Cipayung Mas, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Proyek bernilai Rp 11 miliar ini, dilakukan oleh PT Putra Perdana Jaya, milik tersangka suap Tubagus Chaeri Wardana.

Laporan Wartawan Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Proyek normalisasi Kali Ciputat, Tangerang Selatan, yang digarap PT Putra Perdana Jaya (PPJ), terancam mangkrak.

Itu setelah pemilik perusahaan tersebut, tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat kasus suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi.

Istri Wawan yang masih menjabat sebagai Wali Kota Tanggerang Selatan, yakni Airin Rachmi Diany, turut memegang saham perusahaan tersebut. bahkan, anak mereka yang masih di bawah umur, Tubagus Ghifati Al Chusaeri, juga merupakan pemegang saham perusahaan tersebut.

PT PPJ yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, itu memenangkan tender proyek normalisasi Kali Ciputat, pada pertengahan tahun 2013. Tender yang digelar Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten tersebut, bernilai Rp 11,3 miliar.

Sati dari banyak paket proyek normalisasi kali Ciptutat adalah, membangun tembok beton di bantaran kali, yang masuk wilayah perumahan Griya Satwika, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel.

Pantauan Tribun, Jumat (25/10/2013), badan kali Ciputat masih terus dilakukan pengerukan oleh sebuah mesin ekskavator kecil. Baru sekitar 80 persen badan sungai yang sudah dikeruk. Sementara tembok betonnya, tampak masih jauh dari rampung.

Para pekerja ditampung di sebuah balai warga, yang disulap menjadi kediaman sementara para pekerja. Di lokasi proyek itu, tak satu pun papan nama proyek yang terpampang.

Proyek tersebut, sudah berlangsung sekitar empat bulan lalu, dan dijadwalkan selesai pada November 2013. Namun, hingga kekinian, proyek itu tampak jauh dari selesai.

Junaedi, warga setempat, menuturkan pada awal tahun 2013 turap-turap yang dibangun warga tiba-tiba jebol. Baru pada pertengahan tahun ini, pemerintah memperbaiki bantaran kali itu dengan membuat tembok beton.

Lokasi normalisasi kali Ciputat lainnya adalah pembuatan tanggul wilayah Perumahan Nerada, Cipayung Mas, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Pembuatan tanggul itu, terletak persis disebelah bangunan rumah milik seorang pengacara di blok C2 perumahan Narada.

Nico Rumate, Ketua RW 12 Cipayung, mengatakan pada Februari lalu bantaran kali di wilayahnya sempat ambrol setelah dihajar hujan lebat. Satu rumah di blok C2 wilayah perumahan Narada sempat rusak, bahkan bagian kamar mandi rumah milik seorang pengacara itu sampau jatuh ke kali. Hal tersebut membuat aliran air terhambat, dan membanjiri wilayah sekitarnya.

Setelahnya pemerintah Banten turun tangan, dengan membangun tembok beton di bantaran kali itu. Namun, pada 13 Oktober lalu tembok beton itu kembali jebol, dan pemerintah melalui PT Putra Perdana Jaya kembali memperbaiki tanggul itu.

"Sekarang dikerjakan lagi (proyeknya) oleh pemerintah provinsi. Saya tidak tahu pengerjaannya, karena mereka (kontraktor) tidak berkordinasi dengan saya," ujarnya.

Menurut Nico, di wilayah RW 12 terdapat setidaknya 10 rumah yang berdiri di bantaran sungai, dan kini mulai retak dan membahayakan penghuninya. Ia berharap proyek normalisasi kali Ciputat dapat segera rampung sehingga tidak membahayakan warganya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini